Suara.com - Tiga kakak beradik dari Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, terpaksa nyaris setiap hari makan sabun cuci karena miskin dan kelaparan.
Ketiga kakak beradik itu adalah Novri (9), si anak tengah Juliandi (7), serta adik bungsu mereka Andika (4).
Kisah mereka diketahui publik setelah diberitakan oleh media lokal MedanMerdeka.com, Minggu (23/2/2020), serta disebar oleh warganet hingga viral di media sosial.
Warga setempat mengakui, kebiasaan ketiga bocah itu makan sabun sudah lama dilakukan.
Baca Juga: Lebih Baik Mana, Pakai Sabun Cair atau Sabun Batang?
Mereka mengaku sudah beberapa kali meminta Novri melarang adik-adiknya makan sabun. "Kalau mencuci di sungai, adik-adiknya makan sabun. Bahkan Novri juga. Ya terpaksa karena lapar, tak ada yang bisa dimakan," kata warga.
Makan sabun, baik disengaja atau tidak, tentunya memiliki konsekuensi tersendiri pada tubuh. Contohnya adalah keracunan, yang terjadi sebagai akibat dari kontak dengan produk pembersih rumah tangga yang mengandung bahan kimia kuat.
Dilansir dari Healthline, tanda dan gejala keracunan sabun tergantung pada produk, bagaimana menelannya dan berapa banyak Anda terpapar produk sabun.
Jika Anda menelan sabun, mungkin ada rasa sakit atau bengkak di tenggorokan dan di bibir dan lidah. Anda juga mungkin mengalami gejala gangguan pencernaan seperti mulai muntah berulang kali hingga muntah darah.
Anda juga mungkin mengalami sakit perut atau memiliki darah di tinja Anda. Tergantung pada produk yang Anda konsumsi, Anda mungkin juga mengalami luka bakar di kerongkongan.
Baca Juga: Bagaimana Sabun Antiseptik Cegah Virus Corona Covid-19? Ini Penjelasannya
Pada tahap lebih parah saat mengalami keracunan sabun, Anda mungkin memiliki tekanan darah rendah atau detak jantung Anda dapat turun dengan cepat. Dalam situasi serius, jantung Anda bisa runtuh karena kontak dengan bahan kimia.