Suara.com - Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS), adalah penyakit pernapasan serius yang ditularkan oleh tikus yang terinfeksi melalui urine, kotoran atau air liur. Penyakit ini bisa menular ke manusia ketika menghirup aerosol.
HPS termasuk penyakit menular yang ditandai dengan gejala mirip flu. Penyakit ini bisa berkembang cepat menjadi masalah pernapasan yang berpotensi mengancam jiwa.
Menurut Mayo Clinic, HPS berkembang melalui dua tahap yang berbeda. Tahap pertama, orang akan mengalami gejala mirip flu, seperti:
- Demam dan menggigil
- Sakit kepala dan nyeri otot
- Muntah, diare atau sakit perut
Pada tahap awal, infeksi HPS sulit dibedakan dari influenza, pneumonia atau kondisi virus lainnya. Setelah 4 sampai 10 hari, gejala yang lebih serius bisa terjadi.
Baca Juga: Hits Kesehatan: Pasien Covid-19 Termuda, ABK World Dream Dijemput
Gejala parah dari infeksi HPS bisa berupa sesak napas, cairan menumpuk di dalam paru-paru, tekanan darah rendah, mengurangi efisiensi jantung dan batuk yang menyebabkan sekresi.
Gejala penyakit ini bisa memburuk secara cepat, mendadak dan mengancam jiwa. Seseorang harus segera mendapat pertolongan medis jika mengalami kedinginan, sakit otot atau kesulitan bernapas.
Sementara itu, penularan HPS ke manusia melalui aerosolisasi virus yang berasal dari kotoran, urine atau air liur tikus yang terinfeksi. Aerosolisasi terjadi ketika virus tak sengaja tertendang dan mengontaminasi udara.
Hal ini memudahkan manusia terinfeksi ketika menghirup udara yang sudah terkontaminasi virus. Bahkan membersihkan kotoran tikus di loteng bisa membuat partikel kecil tinja yang mengandung virus bertaburan di udara.
Setelah manusia menghirupnya, virus ini akan masuk ke dalam paru-paru dan menyerang pembuluh darah kecil yang disebut kapiler.
Baca Juga: Sering Dijadikan Obat Tradisional, Lebih Baik Jahe atau Kunyit?
Pada akhirnya, paru-paru akan penuh dengan cairan yang bisa memicu masalah pernapasan terkait Hantavirus Pulmonary Syndrome.