Peneliti Temukan Alasan Sulit Berhenti Makan Junk Food & Makanan Manis

Rabu, 26 Februari 2020 | 05:10 WIB
Peneliti Temukan Alasan Sulit Berhenti Makan Junk Food & Makanan Manis
Ilustrasi menyantap "junk food." (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Royal Society Open Science, pola makan khas orang barat yang terdiri dari makanan manis dan makanan cepat saji dapat membahayakan tubuh.

Selain penyakit kardiovaskular, obesitas, dan masalah kesehatan lainnya, pola makan seperti itu juga mengganggu fungsi otak dan kontrol nafsu makan.

Percobaan dilakukan oleh peneliti Inggris, Australia, dan Amerika, terhadap 110 siswa yang ramping dan sehat antara usia 20 hingga 30 tahun dibagi ke dalam dua kelompok.

Kelompok pertama memakan makanan normal mereka selama seminggu, sementara kelompok lain diberi makanan cepat saji, seperti wafel Belgia, dan makanan manis.

Baca Juga: Bikin Penggemar Penasaran, Kim Kardashian Bongkar Pola Makan & Camilannya

Hasil dari mereka yang mengikuti pola makan ala barat selama tujuh hari tidak hanya sebabkan kinerja lebih buruk pada tes memori, tetapi mereka juga menginginkan lebih banyak junk food setelah makan.

Ilustrasi junk food. (shutterstock)
Ilustrasi junk food. (shutterstock)

Berdasarkan temuan ini, pola makan ini sulit berhenti karena dapat mencegah hippocampus, wilayah di otak yang memfasilitasi memori dan mengatur asupan makanan, untuk berfungsi dengan baik.

"Setelah seminggu menjalani pola makan ala barat, makanan yang enak seperti makanan ringan dan cokelat menjadi lebih disukai," kata profesor psikologi Universitas Macquarie Richard Stevenson, dilansir Next Shark.

"Ini akan membuatmu lebih sulit untuk menolak, membuatmu makan lebih banyak, yang pada akhirnya akan menyebabkan lebih banyak kerusakan pada hippocampus dan lingkaran setan akibat makan berlebihan."

Hippocampus, kata Stevenson, berfungsi menghalangi ingatan yang berkaitan dengan makanan ketika kita kenyang, untuk menjaga dari keinginan makan yang tidak perlu.

Baca Juga: Studi: Pola Makan Tinggi Protein Dapat Membahayakan Kesehatan Jantung

Saat terganggu, ingatan yang terkait dengan makanan akhirnya membanjiri otak.

Sementara Stevenson mengakui penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membangun hubungan yang lebih definitif, dia mengatakan dia mengakui bagaimana temuan itu bisa mengkhawatirkan bagi semua orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI