7 Orang Meninggal karena Corona Covid-19 di Italia, Eropa Siaga

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 25 Februari 2020 | 18:20 WIB
7 Orang Meninggal karena Corona Covid-19 di Italia, Eropa Siaga
Seorang warga melintas di depan papan pengumuman elektronik di Tower Apartemen Mediterania Garden Residences 2, Jakarta Barat, Kamis (6/2). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - 7 Orang Meninggal karena Corona Covid-19 di Italia, Eropa Siaga

Korban meninggal dunia di Italia akibat wabah virus Corona Covid-19 bertambah menjadi tujuh orang.

Dilansir Anadolu Agency, menurut kantor berita ANSA, sejauh ini sudah ada sekitar 229 orang terinfeksi virus corona Covid-19.

Wilayah paling terdampak adalah Lombardy di Italia Utara, di mana 173 kasus dan enam kematian dilaporkan.

Baca Juga: Pakar Prediksi Wabah Corona Covid-19 Akan Usai pada Mei 2020

Seorang dokter di Lombardy diduga terinfeksi virus itu saat berlibur mengunjungi Kepulauan Canary. Sementara itu, 33 kasus dan 1 kematian juga dilaporkan di Veneto.

Peningkatan kasus virus Corona Covid-19 ini memaksa Italia menutup perbatasan, termasuk lalu lintas kereta antara negara Eropa.

Para menteri kesehatan dari Italia, Slovenia, Prancis, Austria, Jerman, dan Swiss diperkirakan akan bertemu di Roma pada Selasa untuk membahas penanganan wabah ini.

Selain China, virus Corona mematikan itu telah menyebar ke lebih dari 20 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Singapura, Prancis, Rusia, Spanyol, dan India.

Novel Coronavirus (nCoV) alias virus corona yang sedang mewabah di China. (Shutterstock)
Novel Coronavirus (nCoV) alias virus corona yang sedang mewabah di China. (Shutterstock)

Dilansir laman worldometers.info, total kasus infeksi hingga kini mencapai 80.148 kasus. Sementara angka kematian menembus 2.699 jiwa.

Baca Juga: Banyak Orang Borong Tisu Demi Hadapi Corona Covid-19, Ini Kata Psikolog!

Korea Selatan menjadi negara dengan kasus terbanyak di luar China. Tercatat ada total 893 kasus dan 8 kematian di negara Ginseng tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI