Menkes Akan Kirim Psikolog untuk WNI di Kapal Diamond Princess, Buat Apa?

Senin, 24 Februari 2020 | 20:08 WIB
Menkes Akan Kirim Psikolog untuk WNI di Kapal Diamond Princess, Buat Apa?
WNI Kru Diamond Princess mengirimkan pesan video kepada Presiden Joko Widodo melalui ABC Indonesia, Minggu (23/02). [ABC Indonesia/Supplied:Sasa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menkes Akan Kirim Psikolog untuk WNI di Kapal Diamond Princess, Buat Apa?

78 Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di kapal pesiar Diamond Princess belum juga dievakuasi hingga saat ini. Padahal, kapal tersebut sudah bersandar di Pelabuhan Yokohama, Jepang, sejak beberapa hari lalu.

Kekinian, 9 WNI telah dinyatakan positif terjangkit virus Corona Covid-19. Bahkan, mereka mengirimkan sebuah video yang berisi permintaan agar segera dipulangkan ke Tanah Air.

Menanggapi video tersebut, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan pemerintah selalu menjalin komunikasi. Dia menyebut, akan ada tim yang berisi psikolog guna melakukan trauma healing bagi para WNI.

Baca Juga: 9 WNI Terinfeksi Virus Corona di Kapal Pesiar Diamond Princess

"Ya, kami ini selalu berkomunikasi. Nanti mungkin tim psikologi kita, trauma healing akan terus berkomunikasi. Supaya apa? Teman-teman kita di sana juga menyadari apa sih pentingnya ikut menjaga bangsa dan negara kita. Saya kira nanti juga akan nyaman setelah mereka saling berkomunikasi dengan baik dengan tim trauma healing," kata Terawan di Kantor Kemenko PMK, Senin (24/2/2020).

Menjawab permitaan soal pemulangan para WNI tersebut, Terawan mengklaim jika pemerintah masih bernegosiasi dengan Pemerintah Jepang. Selain itu, pemerintah juga tetap menjaga agar Jepang tidak dianggap menyebarkan virus Corona tersebut.

"Bukan tidak bisa diputuskan, memang perlu negosiasi. Perlu juga dengan kita menjaga pemerintah Jepang. Jangan sampai dianggap sebagai penyebar ke mana-mana juga ndak mau pasti dianggap ikut menyebarkan ke negara lain. Negosiasi dilakukan terus oleh Kementerian Luar Negeri," sambungnya.

Terawan menjelaskan, tim trauma healing akan memastikan kondisi para WNI tersebut. Sehingga, pemerintah bisa tahu apakah mereka sedang kangen dengan keluarga atau sedang bosan.

"Ya nanti tim trauma healing akan datang. Kan tim trauma healing tidak tahu ini traumanya kenapa, apa karena kangen keluarga atau karena bosan. Harus diingat ini ABK yang bekerja di dalam kapal. Itu di tempat kerjanya lho. Bukan kalau kita jadi penumpang," tutup Terawan.

Baca Juga: 74 WNI di Kapal Diamond Princess: Pak Jokowi, Apa Kami Dibunuh Pelan-pelan?

Video berdurasi satu menit delapan detik yang dititipkan kepada ABC Indonesia itu ditujukan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam video tersebut, sejumlah orang yang mewakili kru Indonesia di atas kapal pesiar meminta pemerintah untuk memulangkan mereka dari kapal Diamond Princess.

Menkes Terawan di Bandara Halim Perdanakusuma. (Suara.com/.Dini Afrianti Efendi)
Menkes Terawan di Bandara Halim Perdanakusuma. (Suara.com/.Dini Afrianti Efendi)

Mereka mengkhawatirkan kesehatan dan keselamatan mereka yang berpotensi tertular virus corona.

"Kepada Pak Presiden Jokowi yang terhormat, kami yang berada di Diamond Princess di Yokohama sudah sangat takut, ibaratnya dibunuh pelan-pelan."

"Kami di sini untuk menghidupi keluarga di Indonesia. Jangan biarkan kami sakit dan mati perlahan-lahan karena kelamaan dievakuasi," tutur salah satu di antara sepuluh orang kru yang ada di video tersebut.

Mereka juga meminta pemerintah tidak menjemput mereka dengan kapal laut yang memakan waktu dua minggu perjalanan sampai ke Jepang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI