Suara.com - Identik dengan minuman kuno, jamu tak lepas dari mitos-mitos yang tersebar di masyarakat. Meski belum terbukti secara ilmiah, namun lantaran terus berlanjut dari mulut ke mulut, mitos seputar minum jamu masih saja ada.
Salah satu mitos yang berkembang adalah larangan minum jamu agar terhindar dari sakit ginjal.
"Yang masih salah kaprah mungkin ini, jangan minum jamu nanti sakit ginjal. Itu sebenarnya lebih ke bahan bakunya," kata pengusaha jamu 'Warisan 1983' Aafiyah Nuur Aini kepada Suara.com saat ditemui di Fusion Hub, Tebet, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Resep Jamu Kunyit Asam, Bisa Lancarkan Haid Pada Perempuan Lho!
Jika dijelaskan secara ilmiah, kata Aafiyah, sakit ginjal akibat minum jamu sebenarnya bisa disebabkan karena bahan baku yang digunakan. Misalnya saja penggunaan kunyit bubuk untuk membuat kunyit asem, atau pembuatan jamu beras kencur yang memakai tepung beras.
"Jadi lebih diperhatikan saja, asalnya bagaimana. Makanya, biar kita nggak terlalu bergantung, ya lebih baik kita bikin sendiri," ucap Sarjana Teknologi Pangan Universitas Juanda Bogor itu.
Satu mitos lain yang juga ada di masyarakat, yakni perempuan belum menikah rentan mandul jika mengonsumsi jamu. Menurut Aafiyah, hanya beberapa bahan rempah untuk jamu yang memang tidak dianjurkan dikonsumsi perempuan belum menikah.
"Itu mungkin ada yang bersifat tajam, yaitu sirih. Nggak semua jamu perempuan belum nikah nggak boleh minum," pungkasnya.
Baca Juga: Punya Cita Rasa Unik, Jamu Indonesia Berpotensi Besar untuk Mendunia