Suara.com - Berhubungan intim di dalam air mungkin terdengar menantang, terlebih beberapa adegan film yang memperlihatkan berhubungan intim di dalam air terlihat menyenangkan.
Namun, ternyata bercinta di dalam air jauh dari apa yang dilihat di layar. Dan menurut laman Self, kegiatan ini juga memiliki beberapa risiko.
1. Tidak steril
Kolam renang memang umumnya mengandung klorin, tetapi airnya juga dapat memiliki banyak bakteri. Salah satu masalah kesehatan masyarakat yang paling umum adalah tingkat pH yang tidak tepat, lapor Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
Baca Juga: 4 Mitos Penyebab Keguguran, Stres hingga Berhubungan Intim saat Hamil
"(Danau dan lautan) sejauh ini adalah yang paling kotor", ujar Idries Abdur-Rahman , MD, seorang dewan yang bersertifikat ob / gyn.
2. Air dapat membersihkan pelumas alami
Melakukan hubungan intim di dalam air dapat mempersulit vagina. "Orang-orang berpikir air seperti pelumas vagina, tetapi mereka sama sekali berbeda," kata Abdur-Rahman.
Ketika ada sesuatu yang masuk dan keluar dari vagina Anda di bawah air, sebagian dari air itu akan secara alami masuk ke dalam, membersihkan cairan vagina yang berguna sebagai pelumas, dan berpotensi membuat kering.
"Kurangnya pelumasan dapat membuat ANda lebih rentan terhadap lecet," sambungnya.
Baca Juga: Hal Paling Dibenci Perempuan saat Berhubungan Intim, Anda Sudah Tahu?
3. Hamil saat berhubungan intim di dalam air
Jika seseorang ejakulasi di dalam diri Anda di bawah air dan Anda tidak menggunakan kontrasepsi, Anda bisa hamil.
"Mungkin ada pelepasan semen selama hubungan intim bahkan sebelum ejakulasi. Bahkan jika dia menarik (penis) sebelum ejakulasi," kata ob-gyn bersertifikat Antonio Pizarro, MD.
4. Tanpa kontak fisik tidak bisa hamil
Meski pernah mendengar desas desus tentang wanita bisa hamil saat berenang bersama lelaki. Tapi ini hanyalah hoaks.
"Jika tidak ada kontak fisik dan ada emisi semen ke dalam air, aku tidak bisa melihat bagaimana itu akan menyebabkan kehamilan. (Air mani) harus sangat dekat, atau perlu ada manipulasi anatomi wanita untuk memasukkan semen (ke rahim)," kata Pizarro.