Lawan Bahaya Merkuri, Dosen UGM Kembangkan Teknologi dari Bahan Lokal

Sabtu, 22 Februari 2020 | 07:00 WIB
Lawan Bahaya Merkuri, Dosen UGM Kembangkan Teknologi dari Bahan Lokal
Dosen UGM mengembangkan teknologi yang bisa memisahkan merkuri (Dok. Humas UGM)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Proses adsorpsi ini menggunakan zeolit yang dikenal sebagai adsorben alami, karena memiliki kapasitas baik untuk memisahkan merkuri.

Setelah merkuri diserap menggunakan zeolit, selanjutnya proses pengambilan sisa logam merkuri oleh tanaman.

Berdasarkan penelitian, metode yang dicetuskan oleh Agus telah terbukti mampu menghilangkan 90 persen kandungan merkuri dalam air.

Penelitian ini pun telah dipublikasikan dalam Journal of Environmental Chemical Engineering, dengan judul “Characteristic of Hg Removal Using Zeolite Adsorption and Echinodorus palaefolius Phytoremediation in Subsurface Flow Constructed Wetland (SSF-CW) Model”. Penelitian ini juga menggunakan air yang mengandung merkuri 20 ppm.

Baca Juga: Studi: Virus Corona Covid-19 Rusak Organ Paru Seperti SARS dan MERS

"Setelah kita coba menggunakan alat yang mengkombinasikan adsorbsi dan fitoremediasi keluarnya itu sudah 2 ppm. Dan setelah merkurinya tertangkap oleh zeolit dan tanaman, merkurinya tidak lepas dari zeolit, artinya itu terstabilkan,” jelasnya.

Harapannya, metode ini bisa dikembangkan dalam skala yang lebih besar. Agus juga mengatakan metode ini tidak terlalu rumit, sehingga masyarakat bisa menggunakannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI