Lawan Bahaya Merkuri, Dosen UGM Kembangkan Teknologi dari Bahan Lokal

Sabtu, 22 Februari 2020 | 07:00 WIB
Lawan Bahaya Merkuri, Dosen UGM Kembangkan Teknologi dari Bahan Lokal
Dosen UGM mengembangkan teknologi yang bisa memisahkan merkuri (Dok. Humas UGM)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia termasuk salah satu negara dengan tingkat pencemaran merkuri tertinggi di dunia. Padahal merkuri bisa memberikan efek berbahaya bagi lingkungan maupun kesehatan masyarakat.

Hal ini mestinya perlu perhatian publik demi menjaga lingkungan dan kesehatan diri sendiri dari pencemaran merkuri.

Dalam hal ini, Ir. Agus Prasetya, dosen dan peneliti Teknik Kimia UGM, Fakultas Teknik UGM pun mengembangkan penelitian mengenai metode penghilangan merkuri dalam air menggunakan bahan lokal.

Agus mengembangkan penelitian ini setelah meenyadari bahaya dan luasnya pencemaran merkuri akibat tambang emas skala kecil dan ilegal.

Baca Juga: Studi: Virus Corona Covid-19 Rusak Organ Paru Seperti SARS dan MERS

"Hampir semua tambang emas skala kecil dan ilegal yang dalam praktiknya itu menggunakan merkuri, dan pencemaran merkuri itu tersebar dalam limbah tambang, masuk ke air, lalu menyebar ke mana-mana," jelas Agus Prasetya saat diwawancara, Kamis (20/2/2020) di UGM.

Dosen UGM mengembangkan teknologi yang bisa memisahkan merkuri (Dok. Humas UGM)
Dosen UGM mengembangkan teknologi yang bisa memisahkan merkuri (Dok. Humas UGM)

Agus menjelaskan limbah yang mengandung merkuri bisa menyebabkan masalah kesehatan pada masyarakat.

Sebab, merkuri bisa masuk ke dalam tanah lalu diserap tanaman hingga masuk ke dalam tubuh binatang dan manusia.

Padahal merkuri yang masuk ke dalam tubuh bisa menyebabkan berbagai penyakit degeneratif pada anak-anak di sekitar lokasi penambangan, seperti tulang rapuh, keterbelakangan mental dan bayi lahir tanpa tengkorak.

"Jadi cemaran merkuri ini tidak hanya masalah bagi penambang dan rakyat yang menambang, tetapi juga generasi-generasi berikutnya," tuturnya.

Baca Juga: Berisiko Pembuluh Darah Pecah, Bolehkah Penderita Hipertensi Olahraga?

Agus berusaha menghilangkan merkuri dalam air dengan cara mengombinasikan antara adsorpsi dengan itoremediasi atau pengambilan merkuri oleh tanaman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI