Suara.com - Setelah Diamond Princess, Kapal Pesiar World Dream Juga Diintai Covid-19?
Kapal pesiar Diamond Princess menjadi perhatian dunia setelah mengonfirmasi adanya 2 korban meninggal karena virus Corona Covid-19. Selain Diamond Princess, ternyata ada lagi kapal pesiar yang mendapat perhatian dari pemerintah.
Beberapa saat yang lalu ada satu lagi kapal pesiar yang ditemukan salah satu penumpangnya positif terjangkit Covid-19, yakni kapal pesiar World Dream. Di dalam kapal tersebut juga terdapat WNI yang bekerja sebagai awak kapal, sebanyak 270 orang.
Baca Juga: Khawatir Mutasi Baru Covid-19, WHO Naikkan Masa Inkubasi Jadi 28 Hari
Dipaparkan oleh Achmad Yurianto, Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, kapal World Dream ini sempat ditolak untuk bersandar di beberapa negara terkait berita adanya penumpang yang positif tersebut.
"Jadilah dia petualang laut sampai sekarang. Posisi terakhir dia meminta ijin untik mendarat di wilayah Bintan tetapi pemerintah Indonesia juga menolak. Sekarang ada di perairan internasional dekat Bintan," jelasnya saat ditemui di Gedung Kemenkes RI, Jumat (21/2/2020).
Yurianto melanjutkan, dalam rangka melindungi sekitar 270 WNI yang berada di dalam kapal pesiar tersebut, maka direncanakan penjemputan. Karena posisi terakhir berada di tengah laut, maka rencana penjemputan akan menggunakan kapal TNI Angkatan Laut yakni KRI Banjarmasin.
Nantinya KRI Banjarmasin dan World Dream akan bertemu di perairan internasional tersebut. Para WNI diharapkan akan dipindahkan dari kapal pesiar ke kapal penjemput menggunakan sekoci.
Rencananya, setelah kesemua WNI masuk ke dalam kapal maka akan dilakukan observasi. Karena data dari awal dikatakan tidak ada yang terjangkit Covid-19, sehingga pemeriksaan kesehatan yang menyeluruh akan disiapkan di kapal.
Baca Juga: Update Corona Covid-19: 76.221 Terinfeksi, Korban Meninggal 2.247 Orang
"Sudah barang tentu kalau semuanya dalam kondisi sehat, maka berikutnya kita perlu untuk melakukan observasi selama 14 hari, seperti halnya kita melakukan observasi WNI kita yang kemarin kita pulangkan dari Wuhan dan Hubei," kata Yurianto.
Sama seperti rencana penjemputan awak kapal Diamond Princess, sampai sekarang masih belum ditentukan lokasi observasi tersebut di mana. Yurianto menyebut masih menunggu keputusan untuk penjemputan awak kapal World Dream ini.
Diperhitungkan juga jarak dari Jakarta menuju posisi kapal yang sekarang terakhir dipantau kurang lebih membutuhkan waktu 20 jam.
"Kita sedang menunggu keputusan, mudah-mudahan segera ada. Karena kalau itu dikatakan 'Go' maka langsung berangkat kapal itu menuju World Dream lalu dibawa ke tempat kemudian jadi keputusan pemerintah," tutupnya.