Suara.com - Corona Hambat Impor Bahan Baku Obat ke Indonesia, Apa Kata Menkes Terawan?
Wabah virus corona covid-19 yang terjadi di China membuat pasokan bahan baku obat ke Indonesia berkurang drastis. Padahal 60 persen bahan baku obat yang diolah di Indonesia berasal dari China.
Meski demikian Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes) Terawan Agus Putranto yakin hal tersebut tidak akan memengaruhi Indonesia, karena kini ada Obat Modern Asli Indonesia atau OMAI.
Baca Juga: BPOM: Obat Tradisional Tak Punya Efek Cespleng
"Untuk mencapai target mengurangi ketergantungan impor bahan baku obat dan alat kesehatan, Kementerian Kesehatan akan melakukan percepatan dengan mendorong investasi bahan baku, produk obat, serta alat kesehatan," ujar Menkes Terawan saat melakukan kunjungan di Dexa Site Cikarang, Bekasi, Jawa Barat (21/2/2020).
Kehadiran OMAI dan momentum berkurangnya bahan baku impor dari China ini dipercaya bisa membantu Indonesia lepas dari ketergantungan obat impor produk farmasi.
"Adanya corona jadi peluang membuat kita berjuang karena bagaiamanapun meski (ada) hambatan perdagangan itu dikatakan bisa tetap dibuka," ungkap Menkes.
OMAI telah berhasil diproduksi oleh 16 perusahaan obat di Indonesia. Salah satunya Dexa Group, melalui pabrik Dexa Site yang telah memproduksi 13 obat OMAI.
Seluruh proses mulai dari penelitian, pengambilan bahan baku, proses produksi, hingga pembuatan obat dilakukan secara mandiri oleh Dexa Site.
Baca Juga: Pro Kontra Sebagai Obat, Ganja Justru Sudah Digunakan Untuk Bahan Kosmetik
"Percepatan pengembangan produksi bahan baku farmasi dalam negeri harus direalisasikan, secara menyeluruh dari hulu yakni proses penelitian dan penemuan hingga ke hilir melalui penggunaan hasil riset dalam JKN sebagai bentuk kepastian pasar," ujar Pimpinan Dexa Group, Ferry Soetikno dalam acara yang sama.
Di sisi lain Executive Director of DLBS Dr, Raymond Tjandrawinata yang juga seorang peneliti, menyayangkan jika penelitian dan produk asli Indonesia yang sudah terstandarisasi, tidak bisa dimanfaatkan dengan maksimal
"Kalau hasil penelitian kami tidak dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi peningkatan kesehatan masyarakat, sangat disayangkan karena obat yang telah kami temukan, teliti, dan kami uji memiliki efikasi (kemampuan) yang setara dengan obat-obatan berbahan baku kimia," ungkap Raymond.
Beragam bahan baku yang berhasil dimanfaatkan antara lain cacing tanah, kayu manis, dan tumbuhan bungur. Sementara itu, salah satu obat yang telah diproduksi adalah Inlacin, obat diabetes yang terbuat dari bungur dan kayu manis dari Gunung Kerinci, Jambi.
Ada juga obat gangguan lambung, Redacid yang terbuat dari kayu manis, Disolf untuk memperlancar peredaran darah yang terbuat dari cacing tanah, dan Stimuna yang dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh yang terbuat dark meniran.
OMAI lainnya ialah HerbaKOF obat batuk, HerbaCOLD obat Flu, HerbaPAlN obat sakit kepala dan nyeri otot, serta HerbaVOMlTZ untuk gangguan Iambung.