Suara.com - Guru Besar FKUI: Tidak Ada Hubungannya GERD dengan Serangan Jantung
Pembahasan seputar penyakit GERD meningkat, setelah beredar broadcast message yang menyebut mendiang Ashraf Sinclair meninggal karena penyakit ini.
Pembahasan seputar GERD dan serangan jantung pun ramai di media sosial. Benarkah penyakit GERD bisa menyebabkan serangan jantung?
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEHm FINASIM, menyebut tidak ada hubungan antara GERD dengan serangan jantung. Klaim yang menyebut asam lambung bisa mendesak jantung hingga tidak berfungsi pun menurutnya tidak berdasarkan pengetahuan medis.
Baca Juga: Muda dan Sehat Tetap Punya Risiko Kena Serangan Jantung, Ini Alasannya
"Info yang viral ini tidak benar. GERD tidak menyebabkan serangan jantung. Sekali lagi GERD tidak ada hubungannya dengan serangan jantung yang berakhir pada kematian," tulis dr Ari dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (20/2/2020).
Ia mengatakan informasi hoaks seputar GERD sangat tidak bertanggung jawab. Sebab, pasien GERD bisa merasa cemas karena kabar ini, yang bisa membuat mereka stres dan penyakitnya kambuh.
Lalu bagaimana dengan klaim yang menyebut GERD bisa mematikan?
Menurut dr Ari lagi, GERD bukanlah penyakit yang bisa menyebabkan kematian. Namun memang pada sebagian penderita, mengalami gejala cukup parah yang disebut sebagai heartburn.
"Ada rasa panas terbakar di bagian dada, sehingga merasa tercekik seolah-olah mendekati kematian. Itu gejala normal pada penyakit GERD," ungkap dr Ari.
Baca Juga: Serangan Jantung Mendadak Seperti Ashraf Sinclair, Pakar Ungkap Penyebabnya
Meski begitu, gejala-gejala tersebut tidak akan sampai menghilangkan nyawa seseorang. Jika kebetulan ada pengidap GERD mengalami kematian mendadak, bisa dipastikan penyebabnya bukanlah GERD.