Suara.com - Ketika semua orang di dunia sedang mengkhawatirkan virus corona baru atau covid-19 yang berasal dari Wuhan, China, saat ini Malaysia justru tengah melawan virus lainnya, yaitu virus dengue penyebab demam berdarah dengue (DBD).
Meski ini adalah penyakit musiman, World of Buzz melaporkan, angka kematian untuk kasus DBD saat ini di negara tersebut melebihi jumlah kasus virus corona baru di Malaysia, yang sejauh ini menginfeksi 22 orang.
Crisis Preparedness Response Centre, yang berada di bawah Kementerian Kesehatan Malaysia, telah mencatat kasus DBD mencapai 21.190 di seluruh negara bagian, dengan 24 kasus kematian dalam tujuh minggu (1,5 bulan) pertama tahun ini.
Selangor merupakan negara yang paling berdampak dengan total kasus 13.018 dan delapan kematian hingga Rabu (19/2/2020).
Baca Juga: Nyamuk di Gunungkidul Paling Kebal Insektisida, 4 Kecamatan Ini Rentan DBD
Sedangkan negara dengan tingkat kematian tertinggi kedua adalah Johor, yaitu lima kematian dan 1.634 kasus, diikuti Kuala Lumpur, dan Putrajaya dengan 3 kematian. Namun jumlah kasus penyakit tercatat lebih tinggi -- 1.651 kasus.
Untuk masalah seperti ini, deteksi dini adalah cara terbaik untuk mencegah penyakit menjadi makin parah.
Memang, jutaan kasus DBD terjadi setiap tahunnya di seluruh dunia. Penyakit ini pun dapat terjadi pada semua orang, tidak mengenal usia atau jenis kelamin.
Demam berdarah dengue paling sering menyerang di daerah tropis dan subtropis, selama dan setelah musim penghujan.
Dilansir Hello Sehat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat kasus DBD di seluruh dunia telah meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir. Diperkirakan ada sekitar 50 hingga 100 juta kasus setiap tahun.
Baca Juga: DBD Masih Tinggi, Perlukah Lebih Khawatir Dibanding Virus Corona?