Benarkah Aspirin Dapat Menghentikan Serangan Jantung?

Rabu, 19 Februari 2020 | 17:15 WIB
Benarkah Aspirin Dapat Menghentikan Serangan Jantung?
Ilustrasi aspirin (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serangan jantung terjadi ketika aliran darah yang kaya akan oksigen tiba-tiba terhambat ke otot jantung, akibatnya jantung tidak mendapatkan oksigen. Jika tidak dipulihkan secara cepat, bagian dari otot jantung akan mulai mati.

Berdasarkan Hello Sehat, kondisi yang juga disebut dengan infark miokard, kejadian gawat darurat yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani secara cepat.

Menurut Health.harvard.edu, gejala utama dari serangan jantung adalah sensasi seperti diremas, kencang di tengah dada yang dapat menjalar ke rahang dan bahu, bahkan ke lengan kiri.

Bersamaan dengan rasa sakit ini, mungkin tubuh akan berkeringat dan merasa lemah, seperti akan pingsan dan sesak napas.

Baca Juga: Aspirin Bantu Pasien Kanker Payudara Hidup Lebih Lama, Benarkah?

Menurut laman tersebut, hal pertama yang harus dilakukan adalah menelepon ambulans atau segera pergi ke rumah sakit. Setelah itu, minum aspirin.

Seorang pria alami serangan jantung (Shutterstock)
Seorang pria alami serangan jantung (Shutterstock)

"Sudah diketahui bahwa mengonsumsi aspirin dapat mencegah serangan jantung yang akan terjadi," tulis Anthony Komaroff, MD, pemimpin redaksi Harvard Health Letter.

Komaroff menyarankan untuk mengonsumsi aspirin dengan dosis umum (325mg) yang tidak dilapisi enterik.

"Jangan menelan pil aspirin, mengunyahnya, dan menelannya dengan segelas air. Melakukannya dengan cara ini dapat membawa aspirin ke dalam sistem pencernaan dengan cepat," tambahnya.

Saat serangan jantung, gumpalan darah terbentuk di salah satu arteri jantung, menghalangi suplai darah ke bagian jantung. Aspirin dapat membantu melarutkan bekuan darah sebelum terjadi kerusakan permanen pada jantung.

Baca Juga: Jangan Menyerah, Ini Cara Hilangkan Komedo dengan Clay Mask dan Aspirin

Akan lebih baik jika sebelum mengonsumsinya konsultasikan dahulu pada dokter atau apoteker, terutama untuk anak di bawah 12 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI