Suara.com - Otoritas kesehatan China telah menerbitkan rincian dari 44.000 kasus virus corona baru atau Covid-19 pertama dalam sebuah studi terbesar sejak wabah dimulai.
Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CCDC) menemukan, lebih dari 80% kasusnya ringan, dengan orang sakit dan lansia yang dinilai paling berisiko.
Penelitian ini juga menunjukkan risiko tinggi bagi petugas medis, lapor BBC.
Laporan oleh CCDC menunjukkan tingkat kematian provinsi adalah 2,9% dibandingkan dengan 0,4% di seluruh negara. Temuan ini menempatkan tingkat kematian keseluruhan virus Covid-19 sebesar 2,3%.
Baca Juga: Ahli Sebut Obat Anti-Malaria Bisa Atasi Virus Corona Covid-19
Berdasarkan data terbaru yang dirilis pada Rabu (19/2/2020), angka kematian akibat virus corona baru mencapai 2.004, sebanyak 74.185 orang diketahui telah terinfeksi dan 12.000 lebih orang dilaporkan telah pulih.
Makalah CCDC yang dirilis pada Senin (17/2/2020) di Chinese Journal of Epidemiology menemukan, sebanyak 80,0% infeksi diklasifikasikan sebagai ringan, 13,8% parah dan hanya 4,7% kritis.
Jumlah kematian di antara pasien yang terinfeksi, tetap rendah tetapi bertambah di antara mereka yang berusia di atas 80 tahun.
Berdasarkan grafik tabung yang dibuat peneliti, pria lebih cenderung meninggal (2,8%) daripada wanita (1,7%).
Studi ini juga mengidentifikasi penyakit apa yang menempatkan pasien pada risiko infeksi. Ternyata, penyakit kardiovaskular di nomor satu, diikuti diabetes, penyakit pernapasan kronis, dan hipertensi.
Baca Juga: Kematian karena Corona Covid-19 Tembus 2.000 Orang, PBB Minta Dunia Siaga
Hal ini menunjukkan risiko terhadap staf medis yang terinfeksi, 1.716 diantara adalah kasus yang dikonfirmasi.
Pada 13 Februari lalu, China telah memperluas definisi tentang cara mendiagnosis orang, termasuk kasus yang 'didiagnosis secara klinis', yang sebelumnya dianggap terpisah dari 'kasus yang dikonfirmasi'.