Ganti Rugi, China Beri 'Uang Simpati' pada Tenaga Medis Terinfeksi Covid-19

Rabu, 19 Februari 2020 | 09:39 WIB
Ganti Rugi, China Beri 'Uang Simpati' pada Tenaga Medis Terinfeksi Covid-19
Para pekerja medis dengan mengenakan pakaian pelindung memeriksa seorang pasien di dalam bangsal terisolasi Rumah Sakit Palang Merah Wuhan di Wuhan, pusat penyebaran wabah virus corona baru, di Provinsi Hubei, China, 16/2/2020. (ANTARA/China Daily/ via REUTERS/tm)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tidak hanya masyarakat, sejumlah tenaga medis, terutama dokter, yang merawat pasien terinfeksi virus corona baru atau covid-19 diketahui telah meninggal dunia.

Bahkan, pada pertengahan Januari 2020 kemarin, diketahui ada sekitar 500 staf rumah sakit di Wuhan yang terinfeksi, dan masih ada 600 lagi yang saat itu diduga terinfeksi.

Sedangkan pekan lalu, pakerja medis yang terinfeksi sudah mencapai 1.700, dan enam petugas medis yang meninggal.

Sebagai pelipur lara keluarga yang ditinggalkan, pemerintah China telah mengusulkan sebuah langkah untuk mencoba dan mengkompensasi kerugian tersebut.

Baca Juga: Industri Elektronik Mulai Khawatirkan Dampak Virus Corona

Namun sayangnya, usulan tersebut membuat marah sekelompok besar orang.

Virus corona (COVID-19) muncul dari permukaan sel manusia, credit: NIAID-RML
Virus corona (COVID-19) muncul dari permukaan sel manusia, credit: NIAID-RML

Dilansir World of Buzz, pemerintah China menawarkan 'uang simpati' kepada tenaga medis yang telah terinfeksi covid-19 dan keluarga yang ditinggalkan. Tenaga medis yang terinfeksi akan mendapatkan 3000 yuan atau sekitar Rp5,8 juta, dan kasus kematian mendapatkan 5000 yuan atau sekitar Rp9,7 juta.

Meski tujuan pemerintah kemungkinan baik, masyarakat China banyak yang berkomentar bahwa langkah ini tidak sensitif dan jumlah yang diberikan dinilai terlalu sedikit, "hampir seperti lelucon", kata mereka.

"Ini menyedihkan, aku paham ini adalah negara yang sangat besar dengan populasi yang besar juga, tapi seakan jumlah tersebut mendekati harga atas kehilangan yang dirasakan keluarga dan orang-orang terkasih mereka," komentar salah satu warganet di Facebook.

Dokter Li Wenliang, dokter China pertama yang memperingatkan bahaya virus corona. (Foto: Weibo/via BBC Indonesia)
Dokter Li Wenliang, dokter China pertama yang memperingatkan bahaya virus corona. (Foto: Weibo/via BBC Indonesia)

"Aku pikir ini adalah tindakan yang baik, tetapi ditempatkan dalam posisi yang salah dan tidak sensitif. Jujur saja, ini memalukan," tambah warganet lainnya.

Baca Juga: Update Corona Covid-19: 75.198 Terinfeksi, 1.852 Kasus Baru Termasuk WNI

Tetapi ada beberapa orang yang mengungkapkan setidaknya ada semacam dana kompensasi yang diberikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI