Suara.com - Korban virus corona Covid-19 yang terus meningkat membuat permintaan masker wajah juga tinggi. Tingginya angka permintaan ini, akhirnya berdampak pada ketersediaan produk yang makin menipis dan kosong.
Sejumlah orang pun berusaha mencari masker wajah atau masker bedah ini langsung ke pabriknya. Bahkan beberapa orang tetap rela membelinya meski dipatok harga tinggi.
Namun laporan dari China Press yang dilansir oleh World of Buzz, membeli masker bedan untuk menghindari virus corona langsung ke pabriknya bukan keputusan bijaksana.
Karena, masker bedah yang baru saja keluar dari produksi mungkin saja masih berbahaya untuk kesehatan dan belum siap pakai.
Baca Juga: Perawatan Emsculpt seperti Ashraf Sinclair, Seberapa Amankah?
Sebab, masker bedah harus melalui proses sterilisasi kimia yang menggunakan gas ETO (ethylene oxide) untuk memastikan bahwa tidak ada bakteri atau virus pada masker bedah sebelum dipasarkan.
Perlu diketahui pula lamanya proses pembuatan masker bedah ini setidaknya 0,5 detik per potong. Hal itulah yang mungkin membuat orang mengira proses pembuatannya sangat cepat.
Padahal memastikan masker bedah layak dijual tidak bisa singkat. Produsen harus memastikan tidak ada tungau dalam masker bedah yang bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan.
Jika dihitung, produsen setidaknya harus menunggu 7 sampai 15 hari sebelum gas ETO yang digunakan untuk mensterilkan masker bisa menghilang.
Gas ETO yang digunakan untuk mensterilkan masker merupakan karsinogen yang bisa menyebabkan kanker.
Baca Juga: Ashraf Sinclair Sempat Perawatan Emsculpt sebelum Meninggal, Apa Fungsinya?
Setelah masker bedah yang sudah disterilkan terbukti tidak mengandung gas ETO, mereka baru bisa menyebarluaskan dan menjualnya ke pasar. Karena itu, Anda tidak bisa membelinya langsung ke pabrik tanpa melalui proses produksi panjang.