Ashraf Sinclair Meninggal, Serangan Jantung Lebih Umum Terjadi di Pagi Hari

Selasa, 18 Februari 2020 | 08:09 WIB
Ashraf Sinclair Meninggal, Serangan Jantung Lebih Umum Terjadi di Pagi Hari
Bunga Citra Lestari dan suami, Ashraf Sinclair [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Suami Bunga Citra Lestari, Ashraf Sincalir, dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (18/2/2020) karena serangan jantung.

Dari informasi yang diterima Suara.com, Ashraf meninggal dunia sekitar pukul 04.00 WIB pagi di MMC Kuningan, Jakarta Selatan.

Dilansir Foxnews, serangan jantung lima hingga enam kali lebih mungkin terjadi pada dini hari, antara jam satu hingga lima pagi. Penelitian juga menunjukkan serangan jantung pagi cenderung lebih parah daripada yang terjadi di waktu lain.

Berdasarkan penelitian yang terbit di jurnal Nature pada 2015, peneliti telah mengidentifikasi hubungan antara ritme sirkardian dan peningkatan serangan jantung di pagi hari.

Baca Juga: Jadi Trending Topic, Kepergian Ashraf Sinclair Jadi Duka Warganet

Para ahli mengatakan jenis serangan jantung yang cenderung terjadi di pagi hari disebut fibrilasi ventrikel. Ini disebabkan oleh detak jantung yang cepat dan tidak teratur (bukan serangan jantung karena detak jantung yang melambat).

Penelitian, yang dilakukan pada tikus, menemukan peristiwa pada tingkat molekuler yang dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur yang lebih cepat ini.

Tingkat protein yang disebut KLF15 bervariasi sepanjang hari, mengikuti jejak jam sirkardian, yang mengatur hormon dalam tubuh. Protein KLF15 ini memiliki peran dalam regulasi aktivitas kelistrikan jantung.

Ashraf Sinclair, Bunga Citra Lestari dan Noah Sinclair saat berlibur ke Australia. [Instagram]
Ashraf Sinclair, Bunga Citra Lestari dan Noah Sinclair saat berlibur ke Australia. [Instagram]

Studi ini menemukan, level KLF15 yang terlalu rendah atau terlalu tinggi memicu serangkaian kejadian yang mengubah arus kalium, yang dapat memengaruhi waktu pemulihan listrik ke sel otot jantung.

"Intervasl waktu ini sangat penting," jelas salah satu penulis penelitian Dr. Xander Wehrens, profesor kedokteran di departemen kardiologi di Baylor College of medicine di Houston, Texas.

Baca Juga: Suami BCL, Ashraf Sinclair Meninggal Akibat Serangan Jantung

“Interval terlalu lama atau terlalu pendek dapat menyebabkan irama jantung abnormal yang disebut aritmia. Ketika jantung kehilangan keteraturan detak jantung, jantung tidak dapat memompa darah secara efisien dan seseorang dapat meninggal mendadak," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI