Masih Zero Corona Covid-19, WHO Akan Cek Ulang Sampel di Indonesia?

Senin, 17 Februari 2020 | 20:24 WIB
Masih Zero Corona Covid-19, WHO Akan Cek Ulang Sampel di Indonesia?
Virus Corona Covid-19 masih menjadi momok di China, dengan jumlah korban terus mengalami peningkatan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hingga hari Senin (17/2) ini, belum ada kasus positif virus corona Covid-19 di Indonesia. Hal tersebut membuat Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO berencana mengirim tim untuk melaksanakan double check atau pengecekan kembali di Indonesia.

Disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Achmad Yurianto, double check dilakukan di pintu masuk negara, proses pengambilan sampel, teknik pengambilan spesimen, pengiriman spesimen dari rumah sakit ke Balitbang, dan tatalaksana pasien Covid-19 di rumah sakit.

Meski demikian, Yurianto mengatakan bahwa double check dilakukan bukan karena WHO tidak yakin dengan kinerja Indonesia dalam mendeteksi virus corona jenis baru ini, melainkan pentingnya untuk melakukan evaluasi dari pihak eksternal sebagai upaya kontrol kualitas dan jaminan kualitas. 

"WHO mengatakan bahwa Indonesia memiliki kapasitas standar di dalam kaitan prosedur pemeriksaan laboratorium, dan WHO sudah melakukan pengecekan ke Balitbang, dan mereka melihat apa yang kita lakukan sudah sesuai standar. (Hal) yang sudah dilakukan adalah double check penerimaan di laboratoriumnya," kata Yuri di Gedung Kemenkes RI, Senin (17/2/2020).

Baca Juga: Cegah Tertipu Psikolog Abal-abal, 70 Ribu Terinfeksi Virus Corona Covid-19

Data terakhir spesimen yang diterima oleh Kemenkes RI, ada 104 spesimen yang masuk dari 135 pintu masuk di Indonesia di 39 rumah sakit. Hasil spesime seluruhnya menunjukkan negatif infeksi corona Covid-19.

Ke-19 provinsi tersebut antara lain DKI Jakarta, Bali, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Sulawesi Utara, Yogya, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Jambi, Papua Barat, NTB, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku.

"Kalau kita lihat sebarannya, ini memang sudah predictable karena mereka yang memiliki penerbangn direct dan kemudian jadi destinasi wisata saudara-saudara kita yang berasal dari Tiongkok," imbuh Yurianto.
Sementara itu, terkait kasus terkait WNI yang dilaporkan positif corona Covid-19 di Singapura dinyatakan mulai membaik.

Sejak 5 Februari, prevalensi kasus baru virus corona Covid-19 di China juga mulai mengalami penurunan. Di sisi lain, kasus penularan di luar China malah mengalami peningkatan.

Berdasarkan laporan terakhir yang diterima oleh Kemenkes RI, korban meninggal dunia akibat corona Covid-19 rata-rata berusia 65 hingga 80 tahun. Kebanyakan pasien hampir semuanya memiliki faktor komorbid atau penyakit penyerta kronis yang sudah diidap dan menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh seseorang. 

Baca Juga: Dibanding Virus Corona Covid-19, DBD Dianggap Lebih Mengancam Singapura

"Ada yang menderita diabet kronis, ada yang menderita gagal ginjal kronis, jantung yang kronis. Ini yang membuat kondisinya semakin lemah dan lalu gagal organ itu kemudian menyebabkan dia meninggal. Tetapi kalau kita lihat data yang makin banyak yang sembuh ternyata dia adalah kelompok muda, yang badannya sehat dan daya tahan tubuhnya bagus," tandasnya.
 
 
 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI