Suara.com - Catherine Middleton atau yang lebih dikenal sebagai Kate Middleton, menceritakan tantangan yang dirasakannya selama hamil dalam sebuah podcast bertema 'Happy Mum, Happy Baby' yang disiarkan pada Sabtu (15/2/2020).
Kepada Giovanna Fletcher, Kate mengungkapkan bahwa ia pernah mengalami morning sickenss yang sangat parah. Sebagai informasi, morning sickenss adalah mual muntah yang terjadi saat hamil.
"Aku merasakan morning sickness yang sangat parah dulu. Banyak orang yang mengalaminya lebih parah. Tapi itu suatu hal yang menantang bagiku," kata Kate, dilansir Today.
Kate sebelumnya juga pernah mengungkapkan bahwa dirinya pernah mengalami hiperemesis gravidarum saat hamil putri keduanya, Charlotte.
Baca Juga: Kate Middleton Selalu Lakukan Hypnobirthing sebelum Persalinan, Apa Itu?
Hiperemesis gravidarum merupakan komplikasi pada trimester pertama kehamilan yang menyebabkan mual dan muntah amat parah.
Berdasarkan Hello Sehat, mual dan muntah karena hiperemesis gravidarum lebih parah dari morning sickness adalah hal biasa.
Mual akan terjadi lebih sering hingga membuat nafsu makan berkurang, volume muntahannya sangat banyak, frekuensi muntahnya sering, dan membuat sang ibu lemah.
Jika umumnya morning sickness dimulai pada minggu ke-6 kehamilan dan berhenti pada minggu ke-14 hingga 16, hiperemesis gravidarum akan berlanjut sampai minggu ke-20 kehamilan.
Hiperemesis gravidarum ini dapat menyebabkan dehidrasi, penurunan berat badan drastis, kekurangan gizi, ketidakseimbangan elektrolit, dan gangguan metabolisme.
Baca Juga: Banyak Kejutan dan Tantangan, Perjalanan Kate Middleton dalam Mengasuh Anak
Menurut American Pregnancy, gejala dari hiperemesis gravidarum termasuk mual parah, penurunan berat badan, buang air kecil sedikit, sakit kepala, kebingungan, pingsan, hingga alami penyakit kuning.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan komplikasi serius dan dapat berkaitan dengan ginjal, sistem saraf, dan kerusakan hati.
Namun, kondisi ini jarang terjadi. Dari sekitar 70-85 persen ibu hamil yang mengalami morning sickness, hanya sekitar 1-2 persen yang akan mengalami hiperemesis gravidarum, salah satunya Sang Duchess of Cambridge ini.