PERHOMPEDIN Jogja: Kurang Gerak Penyebab Kasus Kanker di Indonesia Tinggi

Sabtu, 15 Februari 2020 | 08:42 WIB
PERHOMPEDIN Jogja: Kurang Gerak Penyebab Kasus Kanker di Indonesia Tinggi
UGM kerjasama dengan University of Leeds dalam mengatasi kasus kanker di Indonesia (HiMedik/Shevinna)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Salah satunya yang menyebabkan kanker itu malas bergerak. Padahal aktivitas fisik ringan yang dilakukan terus-menerus itu sudah cukup mengurangi risiko kanker," jelasnya.

Pakar Physical Activity Dr. Shaunna Burke dari School of Biomedical Science, University of Leeds, mengatakan aktivitas fisik sangat berperan penting dalam pencegahan, terapi maupun kesintasan pasien kanker.

"Sudah ada penelitian yang membuktikan kalau aktivitas fisik bisa mengurangi risiko beberapa jenis kanker. Salah satunya, berkurangannya risiko kanker payudara dan kanker kolorektal hingga 40 persen," kata Dr. Shaunna Burke.

Selain itu, aktivitas fisik juga membantu menurunkan efek samping pasien kanker secara fisik dan psikologis. Dalam hal ini, aktivitas fisik bisa menurunkan depresi, kecemasan dan tingkat stres pasien kanker.

Baca Juga: Top 5 Olahraga: Pahlawan Bulutangkis RI Wafat, Imbas Virus Corona

Dr. Shaunna Burke juga mengatakan aktivitas fisik bisa membantu meningkatkan kualitas hidup para penyintas kanker.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI