Suara.com - Waduh, Hampir 500 Ribu Warga China Pernah Kontak dengan Pasien Covid-19!
Tingkat keseriusan penanganan wabah virus Corona Covid-19 kembali meningkat, setelah pemerintah China merilis data orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif.
Dilansir VOA Indonesia, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan hampir setengah juta penduduk China pernah berdekatan dengan orang-orang yang terinfeksi virus korona, yang berasal dari kota Wuhan.
Berdasarkan laporan Komisi Kesehatan dalam situs resminya, setidaknya 471.532 orang telah melakukan kontak dekat dengan pasien positif terinfeksi. Dari keseluruhan orang tersebutada 181.386 orang yang berada di bawah pengawasan medis karena dicurigai tertular virus Corona.
Baca Juga: Update Virus Corona Covid-19: 1.491 Meninggal, 65.247 Positif Terinfeksi
Angka itu menunjukkan bahwa penyakit pernapasan bernama COVID-19 ini, memiliki kemampuan besar untuk menyebar hingga lebih dari 65 ribu penderita yang telah dikonfirmasi China.
Komisi Kesehatan kini mulai menerbitkan Instruksi Harian tentang perkembangan terkini di China. Salah satunya, adalah penggunaan alat tes baru yang lebih sensitif.
Petugas kesehatan di Hubei kini menggunakan Computerized Tomography (CT) scan untuk memindai tanda-tanda virus itu. Sebelumnya, Hubei menggunakan tes RNA (Ribonucleic acid) untuk mengkonfirmasi infeksi yang bisa memakan waktu berhari-hari.
Sebelumnya diberitakan, laman Worldmeters.info memperlihatkan data real-time laporan virus Corona Covid-19 yang didapat. Hingga hari ini, Jumat (14/2/2020), sudah ada 65.247 orang terinfeksi virus Corona Covid-19, dengan 1.491 di antaranya meninggal dunia.
Penambahan pasien positif terbanyak masih terjadi di China, dengan digunakannya alat pendeteksi baru yang lebih sensitif. Hasilnya, jumlah positif virus Corona Covid-19 bertambah 4.854 dari hari sebelumnya.
Baca Juga: Lucu! Kucing Bermasker Viral di Medsos, Tak Ingin Tertular Corona Covid-19?
Kabar baiknya, sudah ada 7.099 pasien yang sembuh dan keluar dari rumah sakit, termasuk 10 pasien di Jepang, 15 pasien di Singapura, dan 12 pasien di Thailand.