Sering Pakai Masker di Dagu? Bisa Jadi Sumber Penularan Penyakit Lho!

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 14 Februari 2020 | 06:25 WIB
Sering Pakai Masker di Dagu? Bisa Jadi Sumber Penularan Penyakit Lho!
Para pengendara motor yang menggunakan masker saat melintasi daerah Pasar Pramuka, Jakarta, Selasa (11/2).[Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sering Pakai Masker di Dagu? Bisa Jadi Sumber Penularan Penyakit Lho!

Penggunaan masker merupakan langkah awal mencegah infeksi penyakit, tak terkecuali virus Corona Covid-19 yang sedang mewabah di China.

Namun hati-hati, jangan asal pakai masker jika tak ingin fungsinya sebagai pelindung hilang. Bahkan menurut Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, Sp-PD, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Idnonesia, pemakaian masker yang tidak tepat justru bisa menjadi sumber penularan penyakit.

"Yang salah antara lain menggunakan masker di dagu ada yang di leher atau masker terpasang longgar. Jika melihat posisi masker di dagu mungkin ingin dibuka dulu dan mungkin juga akan dipasang kembali," tulis Ari, dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (14/2/2020).

Baca Juga: Dokter Taiwan Bagikan Cara Bikin Masker Cegah Corona Covid-19, Gampang Kok!

"Justru kondisi ini bisa membuat masker jadi sumber penularan karena bagian yang terpakai sudah terlepas dan bagian yang sebagai tempat mencegah masuknya kuman di posisi yang mudah terhirup melalui hidung. Saya rasa hal ini harus menjadi perhatian, kalau tidak mau lagi menggunakan masker sebaiknya di lepas dan dibuang," terangnya lagi.

Bahkan, ia juga melakukan pengamatan kecil-kecilan tentang perilaku pemakaian masker masyarakat Indonesia. Dikatakannya, hanya 65 persen orang yang menggunakan masker secara benar, yakni menutupi mulut dan lubang, serta kawat hidung tertutup dengan baik.

Ia juga tidak menyarankan penggunaan masker N95 untuk pemakaian sehari-hari. Diakuinya, masker ini lebih efektif untuk mencegah infeksi, karena daya saringnya terhadap partikel kecil yang mencapai 95 persen.

Masker N95 [shutterstock]
ilustrasi Masker N95 [shutterstock]

"Tetapi (masker N95) lebih tepat digunakan di ruang tertutup di mana kita memang berada pada keadaan akan kontak dengan orang yang sudah positif terinfeksi virus atau tuberkulosis," urai dokter berkacamata ini.

Ketika digunakan di luar ruangan, efektivitas masker untuk mencegah infeksi penyakit akan berkurang. Justru, seseorang lebih merasa tidak nyaman bahkan berisiko kekurangan oksigen.

Baca Juga: Wajah Petugas Medis di China Memar Terlalu Lama Pakai Masker

"Salah-salah mereka yang menggunakan masker N95 ini akan kekurangan oksigen atau hipoksia. Kondisi hipoksia dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke atau kolaps/pingsan apalagi jika orang tersebut sudah mempunyai permasalahan dengan paru," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI