Pakar: Lebih Penting Memerhatikan Lingkar Perut daripada Berat Badan

Kamis, 13 Februari 2020 | 21:02 WIB
Pakar: Lebih Penting Memerhatikan Lingkar Perut daripada Berat Badan
Perut yang buncit kerap kali menjadi masalah bagi banyak orang (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi yang dilakukan pada Januari 2020 lalu menyarankan, memerhatikan ukuran perut lebih penting daripada mengukur berat badan secara keseluruhan karena ini berhubungan dengan serangan jantung.

Sudah lama diketahui bahwa memiliki perut buncit, bahkan ketika bagian lain pada tubuh terbilang langsing, meningkatkan risiko terkena serangan jantung.

Tapi studi baru ini, yang diterbitkan dalam European Journal of Preventative Cardiology, adalah yang pertama kali menemukan hubungan antara lemak di perut dan risiko serangan jantung atau stroke.

Hubungan itu sangat kuat pada pria, kata para peneliti.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Ini Bisa Sebabkan Perut Buncit, Marah saat Makan Juga Lho

"'Obesitas' pada perut tidak hanya meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke, tetapi juga risiko serangan berulang," kata Dr. Hanieh Mohammadi dari Karolinska Institute di Stockholm, dalam rilis studi tersebut.

Seorang pria alami serangan jantung (Shutterstock)
Seorang pria alami serangan jantung (Shutterstock)

Ia menambahkan, mempertahankan lingkar pinggang yang sehat adalah hal penting untuk mencegah serangan jantung dan stroke di waktu yang akan datang.

"Itu terlepas dari berapa banyak obat yang Anda konsumsi atau seberapa sehat tes darahnya," sambungnya, dilansir CNN.

Responden pada studi ini sebagian besar mengalami obesitas perut, lingkar pinggang 94 cm atau lebih untuk pria dan 80 cm atau lebih untuk perempuan.

Dari hasil yang ditemukan dari studi ini, peneliti pun menyarankan kepada para dokter untuk mengukur pinggang pasien mereka untuk mengidentifikasi apakah pasiennya berisiko terkena penyakit jantung atau tidak.

Baca Juga: Tips Mengatasi Perut Buncit, Ini Saran Ahli Gizi

Namun, mereka mengatakan bahwa hubungan itu lebih kuat dan lebih linier pada pria, yang merupakan hampir tiga perempat pasien yang dimasukkan dalam penelitian ini, dibandingkan wanita.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI