Soal Wabah COVID-19 di Singapura, Dokter dan Pemerintah Berdebat

Kamis, 13 Februari 2020 | 18:12 WIB
Soal Wabah COVID-19 di Singapura, Dokter dan Pemerintah Berdebat
Batuk merupakan gejala infeksi pneumonia misterius di China. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Surat edaran itu dibuat pada Senin (10/2/2020) dan dipublikasikan pada Selasa (11/2/2020), menyimpulkan jika semua orang yang mengenakan masker dan mengurangi sosialisasi dapat mengurangi kondisi yang buruk dalam dua minggu.

Namun, Associate Professor Hsu Li Yang dari NUS Saw Swee Hock School of Public Health mengatakan, "sangat tidak mungkin tindakan seperti itu akan membuat kondisi buruk berakhir dalam dua minggu. (Menjaga) jarak sosialisasi adalah strategi bagus untuk mengurangi penularan virus."

"Ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa mengenakan masker bedah atau N95 di masyarakat akan melindungi setiap orang, apalagi masker atau syal buatan sendiri," lanjutnya.

Baca Juga: Ilmuwan LIPI: Ada Virus Corona pada Trenggiling

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI