Kasus Virus Corona Covid-19 di China Naik Drastis, Dampak Alat Tes Baru?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 13 Februari 2020 | 15:15 WIB
Kasus Virus Corona Covid-19 di China Naik Drastis, Dampak Alat Tes Baru?
Virus Corona Covid-19 masih menjadi momok di China, dengan jumlah korban terus mengalami peningkatan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus Virus Corona Covid-19 di China Naik Drastis, Dampak Alat Tes Baru?

Pemerintah China melaporkan data terbaru pasien virus Corona Covid-19 mengalami kenaikan hingga 250 persen. Per 13 Februari 2020, hampir 15 ribu kasus baru dilaporkan dalam sehari, mengakibatkan jumlah kasus melonjak menjadi lebih dari 60 ribu.

Dilansir VOA Indonesia, lonjakan kasus baru itu terjadi setelah para petugas kesehatan di Hubei menggunakan Computerized Tomography (CT) scan untuk memindai tanda-tanda virus itu. Sebelumnya, Hubei menggunakan tes RNA (Ribonucleic acid) untuk mengkonfirmasi infeksi yang bisa memakan waktu berhari-hari.

Dengan angka kematian terbaru dari Hubei, jumlah kematian akibat virus Corona Covid-19 di China daratan melampaui 1.357, dengan 60.061 kasus terkonfirmasi.

Baca Juga: Update Virus Corona Covid-19 Kematian Tembus 1.357 Orang, 60.061 Terinfeksi

Lonjakan angka kematian itu terjadi hanya selang sehari setelah China melaporkan jumlah kasus virus Corona Covid-19 turun untuk hari kedua berturut-turut. Namun para pakar kesehatan tidak mengatakan ini saatnya untuk bersantai.

"Kita masih belum tahu akan kemana wabah ini," ujar Dirjen Organisasi Kesehatan Sedunia (World Health Organization/WHO) Tedros Ghebreyesus. Ia menambahkan, apa yang tampak sebagai pelambatan kasus baru harus ditanggapi dengan "sangat hati-hati."

Situs melacak penyebaran Virus Corona, Coronavirus app. [Coronavirus app]
Situs melacak penyebaran Virus Corona, Coronavirus app. [Coronavirus app]

Ia menyambut baik komunitas peneliti global atas "respon positif mereka untuk datang dengan rencana konkret dan komitmen untuk bekerja sama" memerangi virus tersebut.

Kepala Program Darurat WHO, Mike Ryan, juga memuji apa yang dikatakannya "operasi kesehatan masyarakat sangat besar di China yang memberi kita peluang untuk mengatasinya."

Hanya 1 persen dari lebih 45 ribu kasus yang dikonfirmasi, dan satu dari 1.300 kematian ada di luar China.

Baca Juga: Peneliti: COVID-19 Bisa Menginfeksi Lebih dari Setengah Populasi Global

Ryan menolak memprediksi awal, tengah, atau akhir krisis tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI