Hamil Cepat setelah Alami Preeklamsia Bisa Memicu Kelahiran Prematur

Kamis, 13 Februari 2020 | 11:59 WIB
Hamil Cepat setelah Alami Preeklamsia Bisa Memicu Kelahiran Prematur
Ilustrasi ibu hamil (Pixabay/pedroserapio)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Irish Bella, istri Ammar Zoni akhirnya hamil lagi setelah kehilangan bayi kembarnya karena preeklamsia pada Oktober 2019 lalu.

Preeklamsia adalah kondisi ketika tekanan darah ibu hamil tinggi dan ada protein di dalam urine selama kehamilan. Kondisi ini rentan terjadi di usia kehamilan setelah 20 minggu.

Preeklamsia bisa terjadi karena ada gangguan pada pertumbuhan serta perkembangan plasenta sehingga hal ini mengganggu aliran darah ke bayi maupun ibu. Kondisi ini juga bisa menyebabkan perkembangan rahim lebih lambat, berat badan bayi lahir rendah, kelahiran prematur hingga kelahiran mati.

Seperti yang Anda ketahui, wanita yang mengalami preeklamsia pada kehamilan sebelumnya masih bisa hamil lagi. Tetapi, wanita perlu menunggu hingga 18 bulan untuk pemulihan sebelum hamil lagi.

Baca Juga: Polisi Temukan Obat Riklona Milik Lucinta Luna, Ini Bahaya Penggunaannya!

Karena, hamil lagi sebelum 18 bulan bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat badan bayi lahir rendah. Kondisi ini bisa menempatkan bayi pada berbagai masalah kesehatan.

Sebenarnya dilansir oleh Marchofdimes.org, para ahli kurang tahu pengaruh kehamilan terlalu cepat setelah preeklamsia bisa menyebabkan kelahiran prematur dan masalah kesehatan lain.

Tetapi, waktu 18 bulan mungkin dibutuhkan untuk beberapa alasan berikut ini:

Ilustrasi kehamilan. (Shuterstock)
Ilustrasi kehamilan. (Shuterstock)

1. Meningkatkan suplai nutrisi, seperti asam folat

Jika tubuh tidak memiliki nutrisi yang cukup dan Anda hamil terlalu cepat, kondisi ini bisa menyebabkan masalah kesehatan bagi ibu dan anak.

Baca Juga: Lucinta Luna Terciduk Memiliki Tramadol, Begini Efek Samping Obat

Salah satu nutrisi yang perlu diperhatikan adalah asam folat, yang dibutuhkan setiap sel dalam tubuh Anda untuk pertumbuhan dan perkembangan normal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI