Kehamilan setelah Preeklamsia, Berapa Lama Wanita Seharusnya Menunda?

Kamis, 13 Februari 2020 | 09:55 WIB
Kehamilan setelah Preeklamsia, Berapa Lama Wanita Seharusnya Menunda?
Ilustrasi kehamilan. (Shuterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Irish Bella baru saja mengumumkan kehamilan keduanya melalui channel YouTube-nya. Sebelumnya, Irish Bella kehilangan dua anak kembarnya pada Oktober 2019 lalu. Saat itu Irish Bella menderita mirror syndrome yang menyebabkan preeklamsia.

Preeklamsia merupakan suatu kondisi yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan kegagalan organ selama kehamilan. Preeklamsia paling sering terjadi di minggu ke-20 kehamilan.

Kondisi ini menyebabkan perkembangan rahim menjadi lebih lambat, berat badan bayi lahir rendah, kelahiran prematur dan bayi lahir mati.

Sebenarnya wanita yang pernah mengalami preeklamsia masih bisa hamil lagi, baik yang berhasil mempertahankan bayinya sampai persalinan maupun bayi lahir mati.

Baca Juga: Update Virus Corona 13 Februari 2020: Jumlah Korban Naik 250 Persen

Ammar Zoni dan Irish Bella Umrah di Akhir Tahun (instagram.com/_irishbella_)
Ammar Zoni dan Irish Bella Umrah di Akhir Tahun (instagram.com/_irishbella_)

Tetapi dilansir oleh Marchofdimes.org, sebagian besar wanita disarankan menunggu setidaknya 18 bulan untuk hamil lagi setelah mengalami preeklamsia pada kehamilan sebelumnya.

Karena, jarak yang terlalu dekat antara kehamilan sebelumnya dan berikutnya bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur. Bahkan semakin pendek jaraknya, maka semakin tinggi risikonya.

Selain itu, tubuh dan kandungan Anda juga butuh pemulihan sepenuhnya sebelum siap untuk kehamilan berikutnya setelah mengalami preeklamsia.

Jika kehamilan terjadi sebelum 18 bulan, kondisi ini meningkatkan risiko masalah kesehatan pada bayi, antara lain:

1. Kelahiran prematur

Baca Juga: Lucinta Luna Terciduk Memiliki Tramadol, Begini Efek Samping Obat

Kondisi ini artinya bayi lahir terlalu cepat atau sebelum usia kehamilan 37 minggu. Padahal bayi lahir prematur cenderung memiliki masalah kesehatan dan harus tinggal di rumah sakit lama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI