Pakar: Hilangnya Habitat Satwa Liar Jadi Penyebab Virus Tertular ke Manusia

Vania Rossa Suara.Com
Kamis, 13 Februari 2020 | 06:53 WIB
Pakar: Hilangnya Habitat Satwa Liar Jadi Penyebab Virus Tertular ke Manusia
Ilustrasi habitat satwa liar kelelawar [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hilangnya habitat satwa liar di alam akibat pembukaan hutan berpotensi menyebabkan penularan virus ke manusia. Hal ini lantaran satwa liar tersebut akan merambah ke pemukiman manusia, misal untuk mencari makanan.

Dikatakan peneliti senior Pusat Studi Satwa Primata Institut Pertanian Bogor, Joko Pamungkas, "Hutan dibuka dengan alasan atau tujuan pembangunan, mungkin untuk pertanian atau pertambangan, berpotensi menghilangkan habitat dari satwa liar, sehingga mereka akan merambah ke populasi atau komunitas manusia, dan berpotensi menularkan virus," katanya dalam seminar "Menyikapi Virus Corona COVID-19: Dari Lembaga Eijkman untuk Indonesia" di Jakarta, Rabu (12/2/2020).

Ditambah lagi, pertambahan populasi manusia juga akan memungkinkan kedekatan atau memperdekat jarak antara hewan pembawa virus dan manusia.

Hal inilah yang pada akhirnya membuat kelelawar dan civet (semacam luwak) berpotensi menularkan virus corona ke manusia.

Baca Juga: Perlu Pemeriksaan 2 Lab Agar Dunia Yakin Tak Ada Virus Corona di Indonesia

"Semakin banyak keragaman biodiversitas satwa liar, semakin besar potensi atau risiko yang mungkin mereka berperan sebagai reservoir atau hewan pembawa virus," ujar Joko, seperti dikutip dari Antara.

Jika habitat satwa liar hilang akibat alih fungsi hutan dan pembukaan lahan, maka satwa liar akan terganggu dan terusik. Akibatnya, mereka berpotensi semakin dekat dengan manusia, karena mereka kehilangan dan kesulitan mencari tempat yang biasanya untuk mencari makan, sehingga mencari ke pemukiman penduduk.

"Di situlah berpotensi terjadi interaksi antara satwa liar dan manusia terjadi," kata dia.

Nah, supaya penularan virus corona tidak kembali berulang pada masa yang akan datang, disarankan manusia tidak merusak habitat satwa liar yang menyebabkan hewan tersebut memasuki pemukiman manusia.

Menurut Joko, kelestarian hutan dan habitat hewan serta satwa liar di dalamnya harus tetap terjaga.

Baca Juga: Singapura Laporkan 3 Kasus Terbaru Virus Corona Covid-19

Konservasi terhadap satwa liar, kata dia, sangat dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan ekosistem alam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI