Dokter Taiwan Bagikan Cara Bikin Masker Cegah Corona Covid-19, Gampang Kok!

Kamis, 13 Februari 2020 | 07:25 WIB
Dokter Taiwan Bagikan Cara Bikin Masker Cegah Corona Covid-19, Gampang Kok!
Cara membuat masker handmade oleh dokter dari Taiwan. (Facebook/DrChen)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter Taiwan Bagikan Cara Bikin Masker untuk Cegah Corona Covid-19, Gampang Kok!

Penggunaan masker, terutama saat berada di tempat umum dan berisiko tinggi seperti rumah sakit, merupakan langkah pertama mencegah diri terinfeksi virus Corona Covid-19.

Sayangnya, kebutuhan akan masker yang meningkat di tengah wabah virus Corona Covid-19 menimbulkan kelangkaan. Bahkan harga masker N95 sudah mencapai Rp 1,5 juta per 20 buah. Padahal N95 sangat dibutuhkan untuk mereka yang kontak secara langsung dengan pasien yang terinfeksi, seperti petugas medis misalnya.

Mengutip Asia One, Rabu (12/2/2020) China sendiri memang tengah ditemui kelangkaan masker jenis ini untuk digunakan para petugas medis. Nah, alih-alih menunggu bantuan maka tidak ada salahnya untuk membuat masker itu sendiri.

Baca Juga: Viral Masker Louis Vuitton, Tak Ada Hubungan dengan Virus Corona Covid-19

Ahli Anestesi Taiwan Dr Chen Xiaoting adalah salah satu orang yang memprakarsai masker handmade yang terbuat dari kain itu. Kata dia, masker buatan sendiri aman selama digunakan dalam waktu yang tepat dan sering dicuci.

Tutorial pembuatannya pun diunggah Dr. Chen di laman facebooknya. Dengan modal selembar kain, mesin jahit atau alat menjahit, jadilah sebuah masker. Kerennya lagi, masker ini memiliki lapisan rahasia, yaitu kain tanpa rajutan dimasukkan di dalam masker.

Cara membuat masker handmade oleh dokter dari Taiwan. (Facebook/DrChen)
Cara membuat masker handmade oleh dokter dari Taiwan. (Facebook/DrChen)

Adapun langkah-langkah pembuatannya sebagai berikut:

  1. Gunakan selembar kain
  2. Bentuk pola
  3. Setrika lipatan masker, dan jahit bagian samping
  4. Sediakan lubang untuk memasukkan bahan seperti tisu toilet hingga tisu basah, sebagai bahan penyaring
  5. Sesuaikan dengan kontur wajah
  6. Pakai dan ganti secara teratur

Lalu apakah masker ini benar-benar bisa menangkal virus Corona Covid-19 seperti masker N95? Simak pembahasannya di halaman selanjutnya ya!

Selain efektif menghalau virus seperti masker N95, masker buatan Dr Chen juga lebih ramah di kantong dan lingkungan. Dengan modal 2,54 dollar atau setara Rp 36 ribu, Anda bisa menghasilkan 3 masker yang bisa dipakai ulang.

Baca Juga: Virus Corona, Harga Masker N925 Capai Rp 1,5 Juta Kalahkan 1 Gram Emas

Dr Chen mengatakan ada tiga lapis dalam masker bedah ini, yakni lapisan non anyaman atau non kain yang kedap air, kain non anyaman tipis yang mampu menyaring udara, dan lapisan lain dari kain non anyaman biasa di bagian belakang.

Terakhir kemudian, Dr. Chen menggunakan tisu basah yang dikeringkan kemudian di masukkan ke dalam lubang khusus yang sudah dibuat. Jika tidak ada tisu basah, tisu toilet biasa pun menurutnya tidak masalah.

Dengan catatan, bahan tisu toilet atau tisu basah ini tidak bisa digunakan kembali. Anda harus menggantinya setiap hari untuk memaksimalkan fungsi pencegahan.

"Pentingnya masker ialah mencegah air liur orang lain terpapar pada orang lain," terangnya.

Cara membuat masker handmade oleh dokter dari Taiwan. (Facebook/DrChen)
Cara membuat masker handmade oleh dokter dari Taiwan. (Facebook/DrChen)

Dr Chen mengatakan masker N95 memang efektif, dan memang seharusnya digunakan jika benar-benar dibutuhkan. Meski begitu orang tua dengan penyakit jantung harus menghindari masker ini karena bisa menyebabkan kesulitan bernapas.

"Saya melihat seorang paman tua tempo hari, dia tidak bisa bernapas dan mengalami sesak dada karena mengenakan masker bedah dan dikirim ke unit gawat darurat!" ceritanya lugas.

"Efek penyaringan dari masker bedah tidak 100 persen, udara masih bisa masuk dan keluar dari sisi topeng, kecuali itu adalah masker N95 yang sangat ketat. Namun, N95 hanya boleh dipakai pada saat-saat paling kritis. Tidak perlu dikenakan di lingkungan berisiko rendah, karena Anda tidak akan bisa memakainya dalam waktu lama," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI