1. Sindrom serotonin: gejala seperti detak jantung cepat, tekanan darah tinggi, suhu tubuh tinggi, refleks lebih kuat, mual dan muntah, diare, halusinasi dan koma.
2. Masalah pernapasan serius: gejalanya seperti memperlambat laju pernapasan, pernapasan sangat dangkal, pingsan, pusing atau kebingungan.
3. Ketergantungan dan penarikan fisik saat berhenti mengonsumsi: gejalanya bisa termasuk mudah tersinggung, sulit tidur, peningkatan tekanan darah, detak jantung cepat, pupil melebar, mata berkaca-kaca, hidung meler, berkeringat, panas dingin sampai nyeri sendi.
3. Kekurangan adrenal: gejalanya bisa merupakan kelelahan dalam jangka waktu lama, kelemahan otot dan sakit perut.
Baca Juga: WHO Akui Indonesia Mampu Deteksi Virus Corona, Lucinta Luna Pakai Narkoba
4. Kekurangan androgen: gejalanya bisa berupa kelelahan, sulit tidur dan energi berkurang.