Hasil temuan pertama dari penelitian itu adalah 18 persen partisipan yang menggunakan rokok elektrik berhasil berhenti merokok selama setahun, dan hanya 10 persen yang menggunakan NRT berhenti merokok. Dari total orang yang sukses berhenti merokok tersebut, 80 persen partisipan yang menggunakan rokok elektrik masih menggunakan vape, dan hanya 9 persen pengguna NRT tetap menggunakan produk tersebut. Yang tak kalah menarik, laporan batuk dan adanya dahak lebih rendah pada partisipan yang menggunakan rokok elektrik.
Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa rokok elektrik lebih efektif untuk menghentikan kebiasaan merokok dibandingkan dengan produk pengganti nikotin. Namun hal tersebut harus disertai dengan tindakan pendukung seperti konseling agar memiliki dampak yang maksimal.
"Maka dari itu, saya mengajak semua pihak untuk tidak membuat asumsi berdasarkan sumber-sumber yang tidak bisa dibuktikan secara metodologis," tutupnya.
Baca Juga: 77 Persen Pemakai Rokok Elektrik di AS Disebut Pakai Liquid Berbahan Ganja