Punya Riwayat Keluarga, Indro Warkop dan Melly Goeslaw Jadi Duta Kanker

Selasa, 11 Februari 2020 | 16:54 WIB
Punya Riwayat Keluarga, Indro Warkop dan Melly Goeslaw Jadi Duta Kanker
Indro Warkop dan Melly Goeslaw ditunjuk jadi duta kanker. (Suara.com/Risna Halidi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Punya Riwayat Keluarga, Indro Warkop dan Melly Goeslaw Jadi Duta Kanker

Penyanyi Melly Goeslaw dan pelawak kawakan Indro Warkop ditunjuk sebagai Duta Gerakan Nasional Indonesia Peduli Kanker.

Keduanya didaulat oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) bekerjasama dengan organisasi Cancer Information and Support Center (CISC) dalam gerakan nasional tersebut.

Baca Juga: Tumbuh Benjolan di Pergelangan Kaki Wanita Ini, Ternyata Kanker Paru-Paru

"Riwayat keluarga saya yang merupakan penderita kanker telah mendorong saya untuk peduli dan peka dengan situasi kanker di Indonesia," kata Melly Goeslaw di Jakarta, Selasa. (11/2/2020).

Setali tiga uang dengan Melly, Indro Warkop juga mengatakan bahwa hidupnya dikelilingi oleh orang-orang dengan riwayat kanker. Almarhum Kasino, Dono dan almarhumah isrtinya meninggal dunia karena kanker otak dan kanker paru-paru.

"Tahun 1997 Mas Kasino meninggal karena kanker otak. Dua tahun kemudian istri Mas Dono meninggal karena kanker payudara. Dua tahun kemudian, tahun 2001 Mas Dono meninggal karena kanker paru. Tahun 2004, tiga tahun kemudian, mertua saya meninggal karena kanker kelenjat air liur. Dan 2018 kemarin istri saya meninggal karena kanker paru," tambah Indro.

Baik Melly maupun Indro mengaku sangat penting untuk ikut serta dalam gerakan nasional seperti ini. Bagi keduanya, menyebarkan informasi mengenai kanker terutama kanker paru dapat menjadi sarana pencegahan sejak awal.

Menurut data, kanker paru merupakan kanker paling mematikan di dunia. Setiap tahun, kanker paru telah membunuh 1,7 juta jiwa di seluruh dunia. Lewat data dari PDPI disebutkan, insiden tertinggi kasus kanker paru terjadi pada laki-laki dengan 11,2 persen terjadi pada perempuan.

Baca Juga: Dokter Sebut Vape dan Rokok Sama-sama Berisiko Bikin Kanker Paru, Kenapa?

Ilustrasi kanker paru. (Shutterstock)
Ilustrasi kanker paru. (Shutterstock)

Selama 15 tahun terakhir, angka kunjungan pasien kanker paru ke pusat rujukan respirasi nasional juga telah meningkat hampir 10 kali lipat.

Hingga kini pemerintah terus mengupayakan untuk menekan prevalensi kanker paru melalui optimalisasi fasilitas kesehatan dan pengobatan untuk kanker paru.

"Lebih dari 80 persen pasien kanker paru datang setelah stadium lanjut sehingga dibutuhkan edukasi yang berkelanjutan kepada masyarakat luas terkait detrksi dini dan pengobatan kanker paru," tambah Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FAPSR, FISR dalam acara yang sama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI