Berbagi Makanan Hot Pot, 9 Anggota Keluarga Terinfeksi Virus Corona

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Selasa, 11 Februari 2020 | 16:49 WIB
Berbagi Makanan Hot Pot, 9 Anggota Keluarga Terinfeksi Virus Corona
Ilustrasi hot pot. (Unsplash/Bady qb)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sembilan anggota keluarga asal Hong Kong terinfeksi virus corona usai berbagi makanan hot pot, yakni sepanci besar kuah kaldu berisi beragam sayur dan daging yang dimakan beramai-ramai.

Dilansir dari Fox News, Pemerintah Daerah Administratif Khusus Hong Kong mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pria 24 tahun adalah pasien pertama yang terinfeksi dalam keluarga tersebut.

Dia mencari penaganan medis setelah mengalami demam yang tidak kunjung reda. Dia kemudian dinyatakan positif virus corona tetapi dalam kondisi stabil.

Ayah pasien yang berusia 68 tahun dan ibu yang berusia 57 tahun juga sakit, demikian juga bibinya yang berusia 51 tahun dan dua sepupu, seorang wanita berusia 25 tahun dan seorang pria berusia 22 tahun.

Baca Juga: Dokter Sebut Hot Pot Tidak Sehat, Baiknya Konsumsi Sebulan Sekali Saja

Salah satu dari bibi lelaki itu juga terinfeksi, demikian pula salah seorang sepupunya yang lain, seorang lelaki berusia 23 tahun.

Ilustrasi hot pot. (Pixabay)
Ilustrasi hot pot. (Pixabay)

Sampel pernapasan mereka semuanya dinyatakan positif virus corona baru dan mereka masing-masing dirawat serta diisolasi di Rumah Sakit Ruttonjee dan Rumah Sakit Pamela Youde Nethersole Eastern.

Setelah ditelusuri, para pejabat menghubungkan kasus tersebut dengan makanan hot pot pada 26 Januari.

Seorang pejabat kesehatan Hong Kong mengatakan kepada The New York Times bahwa anggota keluarga tidak memiliki atau hanya gejala ringan ketika mereka makan makanan hot pot.

Jumlah kasus virus corona yang dapat menular antar manusia, meningkat lagi selama akhir pekan, dengan sekitar 40.600 orang terinfeksi secara global.

Baca Juga: Pemantik Api Masuk Panci Hot Pot sampai Meledak, Dua Orang Luka Parah

Setidaknya 908 orang telah tewas, dengan sebagian besar kematian terjadi di China, di mana wabah dimulai di kota Wuhan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI