Virus Corona Menyebar Lewat Udara, Pakar Singapura: Belum Ada Cukup Bukti

Selasa, 11 Februari 2020 | 15:50 WIB
Virus Corona Menyebar Lewat Udara, Pakar Singapura: Belum Ada Cukup Bukti
Ilustrasi penyebaran virus corona Wuhan melalui udara (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi kesehatan Shanghai pada Sabtu (8/2/2020) kemarin, mengumumkan bahwa virus corona Wuhan dapat menular melalui aerosol atau udara dalam sebuah konferensi pers di Shanghai.

Aerosol pada dasarnya adalah partikel kecil tempat tetesannya menguap dan dapat bertahan di udara untuk waktu yang lama, menurut Mount Sinai Hospital.

Zeng pun menyarankan warga China untuk mengambil tindakan pencegahan dengan membatalkan semua kegiatan sosial dan pertemuan, membuka jendela untuk menjaga sirkulasi udara dan mendesinfeksi rumah.

Tetapi, Wang Linfa, yang merupakan direktur program penyakit menular di Duke-NUS Medical School, mengatakan dirinya tidak menganggap pengumuman tersebut sebagai sesuatu yang sangat serius.

Baca Juga: Kasus Meningkat, Singapura Teliti Pembuatan Vaksin Virus Corona Wuhan

Ia akan menunggu sampai sebuah makalah ilmiah yang menunjukkan bukti jelas mengenai transmisi aerosol terbit, tuturnya dalam sebuah konferensi pers yang diadakan pada Senin (10/2/2020) di Singapura.

"Mereka tidak mengatakan bagaimana mereka mendapat kesimpulan tersebut, dan beberapa banyak orang yang telah menyebabkan transmisi aerosol," ujar Wang.

Tim medis melakukan pemeriksaan terhadap seorang pasien pada kegiatan simulasi penanganan virus Corona di RSUD Dr. Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Jumat (31/1). [ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha]
Tim medis melakukan pemeriksaan terhadap seorang pasien pada kegiatan simulasi penanganan virus Corona di RSUD Dr. Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Jumat (31/1). [ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha]

Frekuensi transmisi aerosol juga penting, katanya, dalam membangun respons. "Jika itu bisa terjadi dalam satu dari 10.000 kasus, itu buruk, tetapi kita tidak perlu khawatir," sambungnya, dilansir South China Morning Post.

Pendapat ini pun sama dengan yang dikatakan oleh Dr. Feng Fuzhao, seorang peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, pada Minggu (9/2/2020).

Dr. Feng mengatakan masyarakat tak perlu panik karena belum ada bukti yang menunjukkan virus baru dapat ditularkan melalui transmisi aerosol.

Baca Juga: Pakar Singapura: Ruangan Ber-AC Menguntungkan Perkembangan Virus Corona

Direktur eksekutif Singapore's National Cantre for Infectious Diseases, Leo Yee-Sin, mengatakan cara penularan seperti ini akan membuat kondisi ini sangat menular dan menempatkannya pada tingkat yang sama dengan campak, cacar dan TBC.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI