Suara.com - Setelah Indonesia mendapat tekanan dari berbagai pihak karena masih berstatus zero novel coronavirus (2019 n-CoV), dan diragukan kapabilitasnya dalam mendeteksi virus corona, Badan Kesehatan Dunia atau WHO akhirnya memastikan secara langsung bahwa Indonesia memiliki kapabilitas untuk mendeteksi virus yang sudah memakan korban jiwa lebih dari 1000 orang di China ini.
"Kami bisa mengonfirmasi bahwa Indonesia punya kit atau peralatan untuk mendeteksi novel coronavirus. Dan labnya juga punya kompetensi untuk mendeteksinya," ujar Medical Officer WHO, Dr. Vinod Kumar Bura, saat ditemui di Laboratium Balitbangkes, Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020).
Penjelasan ini didapatkan Dr. Vinod langsung dari Kepala Badan Litbangkes dr. Siswanto, MHP, DTM dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Balitbangkes Dr. dr. Vivi Setiawaty, M.Biomed. Keduanya menjelaskan bagaimana prosedur dan proses pengecekan sampel reagen, hingga konfirmasi pengetesan sampel.
"Mereka sudah melakukan pemeriksaan untuk 64 sampel pada beberapa minggu lalu, dan mengonfirmasi bahwa tidak ada virus corona, dan jadi menurut kami labnya sangat capable dan telah memiliki semua keperluan reagen untuk memeriksa kasus ini," ungkap Dr. Vinod.
Baca Juga: Berniat Cegah Virus Corona Pakai Alkohol, Warga China Ini Malah Terbakar
Meski sudah dipastikan kapabilitas Indonesia, Dr. Vinod menyarankan Indonesia untuk terus melakukan antisipasi dan mempersiapkan segalanya jika misalnya kabar buruknya ada yang dinyatakan positif virus corona.
"Saya pikir iya (harus ada yang dilakukan), karena Indonesia adalah negara yang besar, kita harus bersiap, jadi saya pikir untuk mempersiapkan hal ini dan juga membangung kesadaran masyarakat, orang harus sadar, dan memastikan," imbuhnya.
"Setiap negara harus mempersiapkan, dan saya pikir Indonesia juga sudah mempersiapkan, bahwa semua pihak harus punya kesadaran, masyarakat juga harus sadar, dan semua fasilitas juga berfungsi," sambungnya.
WHO sendiri, kata Dr. Vinod, masih terus melakukan pamantauan terhadap penyakit baru ini, yang sudah mewabah kurang lebih selama sebulan. Apalagi terkait penularannya yang masih ditemukan bisa dengan berbagai cara.
"Kita terus memonitor penyakit ini bagaimana perkembangan penyakit ini, karena penyakit ini tidak diketahui sebelumnya, jadi kita terus memonitor dan memantau dan memastikan persiapan sudah dengan level tertinggi," tutupnya.
Baca Juga: San Diego, California Laporkan Kasus Pertama Virus Corona