Artis Nanie Darham Jadi Pengedar Kokain, Ketahui Efek Samping dan Bahayanya

Selasa, 11 Februari 2020 | 09:00 WIB
Artis Nanie Darham Jadi Pengedar Kokain, Ketahui Efek Samping dan Bahayanya
Tersangka aktris Nanie Darham (kiri) menunduk saat dihadirkan dalam rilis kasus narkotika di Dit Resnarkoba Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (10/2). [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nanie Darham, artis yang pernah membintangi film Air Terjun Pengantin diamankan oleh Polda Metro Jaya terkait kasus narkoba. Nanie Darham ditangkap di apartemennya di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2020).

Nanie Darham diamankan polisi lantaran diduga terlibat dalam kasus peredaran narkoba jenis kokain. Polisi menyebut jaringan narkoba Nanie Darham sudah bereaksi selama setahun.

"Ditemukan seberat 14,86 gram kokain (saat membekuk William dan JA di apartemen). Kemudian, tim menggeledah rumah yang bersangkutan (JA) ditemukan lagi kokain seberat 8,12 gram dan ditemukan 9 butir happy five," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020).

Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, Nanie Darham berperan sebagai pengedar kokain sesuai pesanan para pengguna narkotika JA dan WED.

Baca Juga: Metode Penularan Virus Corona Lewat Udara, Hindari Lingkungan Ramai!

"Kalau NAD ini kita simpulkan dia pengedar. Hasil keterangan dari yang lain ini memesan dari dia. (Nani) dia itu pengedar. Kan orang pesan ke dia baru dia pesan ke luar (negeri)," kata Yusri.

ilustrasi narkoba (shutterstock)
ilustrasi narkoba (shutterstock)

Dilansir oleh drugs.com, kokain berasal dari daun koka yang biasanya ditemukan di Amerika Selatan Peru, Bolivia dan Kolombia. Kokain merupakan obat perangsang yang kuat, psikoaktif dan stimulan.

Biasanya, orang menyalahgunakan kokain dengan mendengus, merokok, injeksi dan menggosokkan ke selaput lendir.

Sama seperti narkoba jenis lain, kokain juga memberikan efek euforia dengan meningkatkan energi, mengurangi kelelahan dan kewaspadaan mental.

Orang yang menggunakan kokain biasanya akan banyak bicara, kehilangan nafsu makan dan lebih banyak tidur.

Baca Juga: 18 Orang Terjangkit Virus Corona di Malaysia

Secara biologis, efek penggunaan kokai terjadi di daerah otak tengah yang disebut ventral tegmental (VTA). Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa kadar zat kimia otak (neurotransmitter) yang dikenal sebagai dopamin meningkat di daera ini selama mengonsumsi kokain.

Namun, beberapa pengguna juga merasakan gelisah, mudah marah dan cemas karena mengonsumsi kokain. Banyak pengguna ingin mengonsumsi kokain untuk mendapatkan kesenangan tapi tak bisa merasakannya.

Karena itu, biasanya mereka meningkatkan dosisnya untuk mengintensifkan dan memperpanjang efek euforia. Akibatnya, pengguna bisa menjadi lebih sensitif terhadap efek anestesi dan kejang.

Bahaya langsung dari penggunaan kokai termasuk pembuluh darah menyempit, pupil membesar, peningkatkan suhu tubuh, detak jantung dan tekanan darah.

Adapula komplikasi akibat penggunaan kokain, seperti gangguan irama jantung, sakit kepala, sakit dada, kegagal pernapasan, stroke, sakit perut dan mual, serangan jantung sampai kejang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI