Metode Penularan Virus Corona Lewat Udara, Hindari Lingkungan Ramai!

Selasa, 11 Februari 2020 | 08:11 WIB
Metode Penularan Virus Corona Lewat Udara, Hindari Lingkungan Ramai!
Lalu lintas di Jalan lingkar 2 Beijing seksi Dongzhimen, sepi, pada 2 Februari 2020. (ANTARA/M. Irfan Ilmie)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebelumnya, virus corona dilaporkan bisa menular antar manusia melalui tetesan cairan tubuh ketika batuk atau flu. Laporan terbaru juga mengungkapkan bahwa virus corona bisa menular melalui aerosol atau udara.

Laporan terbaru mengenai proses penularan virus corona ini disampaikan oleh Zeng Qun, wakil kepala Biro Urusan Sipil Shanghai saat konferensi pers di Shanghai, Sabtu (8/2/2020) kemarin.

"Cara utama penularan virus corona melalui kontak langsung dan tetesan cairan tubuh, terutama dari pernapasan," kata Zeng Qun dikutip dari worldofbuzz.com.

Selain itu, pakar kesehatan Zeng Qun juga menyarankan warga China untuk melakukan tindakan pencegahan, seperti membatalkan semua kegiatan sosial dan pertemuan, membuka jendela rumah secara teratur untuk menjaga sirkulasi udara dan mendisinfeksi rumah.

Baca Juga: Demi Seorang Balita Penderita Kanker, Sebuah Restoran Mau Buka Lebih Awal

Karena, ia mempercayai bahwa virus corona jenis baru di China ini bisa menular antar manusia dengan berbagai cara. Selain tetesan cairan tubuh, ia percaya virus corona ini bisa menular melalui aerosol atau udara.

Ilustrasi perempuan mengalami gejala virus corona (shutterstock)

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, virus corona bisa menyebar antar manusia ketika orang mengalami batuk atau bersin. Umumnya, penularan virus corona ini sama seperti influenza dan penyakit pernapasan lainnya.

"Tetesan cairan tubuh ini keluar dari hidung atau mulut. Lalu orang-orang yang berada di dekatnya mungkin akan menghirupnya ke dalam paru-paru," jelasnya.

Pada dasarnya, aerosol adalah partikel kecil yang merypakan inti dari tetesan cairan tubuh. Partikel ini bisa bertahan di udara dalam waktu lama.

Menurut e-porta Rumah Sakit Mount Sinai, pantogen memang tidak bisa tahan di luar tubuh, tetapi ini memiliki jangkauan lebih jauh daripada tetesan cairan tubuh.

Baca Juga: YKI Soroti Angka Kanker Paru-paru Meningkat Drastis

Perbandingan singkat antara transmisi tetesan cairan tubuh dan aerosol menunjukkan, bahwa virus corona dapat ditransmisikan ketika orang menghirup udara yang sudah tercampur pantogen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI