Dua Metode Ini Jadi Cara Indonesia Deteksi Virus Corona, Apakah Akurat?

Senin, 10 Februari 2020 | 19:47 WIB
Dua Metode Ini Jadi Cara Indonesia Deteksi Virus Corona, Apakah Akurat?
Virus corona baru dari China (2019-nCoV) berpotensi mengancam kesehatan global. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kalau metode sebelumnya butuh waktu tiga hari, kalau metode ini pilihannya novel corona atau bukan, itu saja. Kalau bukan novel corona, hasilnya negatif sekalipun itu jenis corona yang lain. Dua metode ini kita gunakan bersamaan."

Hingga Selasa, (9/2) pukul 17:00 WIB, Kemenkes telah menerima 62 spesimen dengan hasil akhir 59 dinyatakan negatif dan tiga spesimen lainnya masih dalam observasi.

Dari 62 spesimen yang negatif, salah satunya adalah suspect anak berkewarganegaraan China yang ada di RSUP Kadou Manado, Sulawesi Utara.

Tim medis melakukan pemeriksaan terhadap seorang pasien saat kegiatan simulasi penanganan virus Corona di RSUD Dr. Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (1/2).   [ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho]
Tim medis melakukan pemeriksaan terhadap seorang pasien saat kegiatan simulasi penanganan virus Corona di RSUD Dr. Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (1/2). [ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho]

Dari spesimen yang ada, Yuri mengklaim bahwa rerata pasien mantan suspect virus novel corona yang ada di Indonesia mengidap flu musiman.

Baca Juga: Kemenkes Bantah Enam WNI dari Singapura di Batam Suspect Virus Corona

"Dari sekian banyak sampel, itu tidak ada satupun yang lolos dari pemeriksaan pan corona. Jadi bukan (novel) corona. Sebagian besar ini adalah flu musiman di kita yaitu birus H1N1."

Lalu saat disinggung media mengenai ucapan representatif WHO yang secara tersirat mengatakan ragu dengan kemampuan Indonesia mendeteksi virus novel corona, Yuri punya jawabanya.

"Itu WHO yang mana? Setiap hari kita laporan kok. Tiap hari kita dapat informasi dari mereka. Makanya pertanyaan saya WHO gang berapa? Kalau mau jelas, tanya saja ke kantor WHO. Kami tidak perlu menanggapi. Biarlah orang lain meragukan kita, yang penting kita yang kerja," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI