Kasus Masalah Jantung Saat Hamil Masih Tinggi, Pakar Jelaskan Penyebabnya

Senin, 10 Februari 2020 | 14:42 WIB
Kasus Masalah Jantung Saat Hamil Masih Tinggi, Pakar Jelaskan Penyebabnya
Ibu hamil (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyakit jantung masih menjadi salah satu penyebab utama kematian ibu hamil, meski ada perbaikan dalam perawatan kesehatan sang ibu. Menurut laporan The Health Site, makin banyak wanita yang mengalami serangan jantung selama kehamilan dan tak lama setelah melahirkan.

Sebuah studi juga menunjukkan sekitar satu dari empat kehamilan atau kematian postpartum disebabkan oleh komplikasi kardiovaskular. Secara khusus, hipertensi memengaruhi sebanyak satu dari 10 wanita dan menyebabkan peningkatan gagal jantung, serangan jantung, dan stroke.

Alasan naiknya masalah jantung pada ibu hamil, menurut peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas New York, kemungkinan karena kenyataan banyak wanita yang memilih untuk menunda kehamilan.

Seorang wanita berusia 35 hingga 39 tahun lima kali lebih mungkin mengalami serangan jantung saat hamil daripada wanita berusia 20-an. Sedangkan wanita berusia awal 40-an memiliki kemungkinan 10 kali lebih banyak untuk mengalami serangan jantung.

Baca Juga: Profesi yang Bikin Wanita Punya Kesehatan Jantung Buruk, Perawat Termasuk

Ilustrasi serangan jantung. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi serangan jantung. (Sumber: Shutterstock)

Di sisi lain, tingkat obestas dan diabetes, yang merupakan faktor penyakit jantung, meningkat pada wanita di usia subur. Peneliti pun mengatakan ini bisa menjadi kemungkinan lain di balik meningkatnya penyakit jantung pada ibu hamil.

Wanita yang memiliki faktor risiko, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan merokok, juga berada pada risiko tertinggi serangan jantung.

Namun sayangnya, serangan jantung juga dapat terjadi pada wanita sehat.

Banyak perubahan yang terjadi pada tubuh wanita selama kehamilan yang mungkin membuatnya lebih rentan terhadap penyakit jantung, kata Dr. Nathaniel Smilowitz, seorang ahli jantung intervensi di NYU Langone Health di New York City.

Selama kehamilan pun, jumlah darah dalam tubuh meningkat, serta perubahan hormon yang substansial dapat membuat lebih banyak tekanan pada pembuluh darah. Stres secara emosional dan fisik juga dapat menyebabkan komplikasi jantung.

Baca Juga: Frank Plummer, Peneliti HIV Terkenal Meninggal karena Serangan Jantung

Smilowitz menambahkan bahwa risiko mungkin tetap tinggi pasca melahirkan karena dibutuhkan beberapa waktu bagi tubuh wanita untuk kembali ke keadaan sebelum hamil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI