Suara.com - Donald Trump mencuit isi percakapannya dengan Presiden China Xi Jinping tentang virus corona Wuhan yang satat ini tengah mewabah di negaranya pada Jumat (7/2/2020) kemarin.
Sang Presiden Amerika tersebut memuji Xi sebagai sosok yang kuat, tajam dan sangat fokus dalam menangani kasus yang tengah menjadi perhatian dunia tersebut. Tak hanya itu, Trump juga menyatakan Xi akan berhasil menghentikan wabah ini.
Dari semua yang ditulisnya, ada satu kalimat yang menarik perhatian para peneliti, yaitu ketika ia menyebutkan hubungan cuaca dengan virus.
"Dia (Xi) akan berhasil, terutama ketika cuaca mulai menghangat dan harapannya virus akan menjadi lebih lemah, dan kemudian hilang," tulis Trump.
Baca Juga: Hampir 100 Orang Tewas dalam Sehari karena Virus Corona, WHO ke China
Peneliti pun merespon hal ini melalui CNN bahwa masih terlalu dini untuk mengatakannya dan tidak ada orang yang cukup tahu tentang virus corona ini untuk membuat penilaian tentang perilaku virus.
"Itu adalah hal yang ceroboh untuk menganggap bahwa segala sesuatunya akan tenang di musim semi dan musim panas," kata Dr. Peter Hotez, dekan Fakultas Kedokteran Tropis Nasional di Baylor College of Medicine di Texas.
Hotez juga mengungkapkan bahwa dirinya dan pakar benar-benar tidak memahami dasar dari musim, serta virus baru corona itu sendiri.
"Harapannya (Trump) adalah harapan kami. Tapi kita tidak memiliki pengetahuan bahwa cuaca akan berhasil melakukannya (menghentikan wabah)," ujar Dr. William Schaffner, seorang spesialis penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center.
Hal ini juga dikatakan oleh penasihat lama Pusat Pengendalian dan Pengobatan Penyakit (CDC) US.
Baca Juga: Imbau Batam Tak Risau Corona, Kadinkes: Penularan Hanya Lewat Kontak Fisik
"Ini adalah virus pernapasan, dan kami tahu virus pernapasan sangat musiman, tetapi tidak secara eksklusif. Orang akan berharap musim semi secara bertahap akan membantu virus ini berkurang. Kami tidak yakin akan hal itu," tambah Schaffner.