Profesi yang Bikin Wanita Punya Kesehatan Jantung Buruk, Perawat Termasuk

Minggu, 09 Februari 2020 | 13:22 WIB
Profesi yang Bikin Wanita Punya Kesehatan Jantung Buruk, Perawat Termasuk
Perawatan rumah sakit di rumah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pekerjaan seperti perawat, pekerja sosial, asisten perawat homecare, dan kasir adalah pekerjaan yang umum untuk perempuan. Tapi apa masalahnya?

Dalam sebuah studi yang melibatkan lebih dari 65 ribu perempuan pascamenopause, peneliti menemukan perempuan yang bekerja seperti di atas lebih mungkin memiliki kesehatan jantung yang buruk.

Dilansir Fox News, secara khusus peneliti menemukan pekerja sosial perempuan 36 persen lebih mungkin memiliki masalah jantung dan 33 persen kasir perempuan lebih mungkin mengalami hal yang sama.

Untuk penyedia layanan kesehatan psikiatrik perempuan, perawat dan perawat homecare masing-masing memiliki kemungkinan hingga 16 persen, menurut laporan yang dirilis oleh American Heart Association.

Baca Juga: Frank Plummer, Peneliti HIV Terkenal Meninggal karena Serangan Jantung

Temuan ini pun dipresentasikan dalam acara American Heart Association's 'Scientific Sessions'.

Perawatan rumah sakit di rumah. (Shutterstock)
Perawatan rumah sakit di rumah. (Shutterstock)

"Beberapa profesi yang (berisiko) tinggi terhadap kesehatan kardiovaskular buruk adalah penyedia layanan kesehatan, seperti perawat dan perawat homecare," kata penulis studi, Bede Nriagu, MBBS, MPH, seorang peneliti di bidang epidemiologi dan biostatistik di Dornsife School of Public Health, Drexel University.

Nriagu juga mengatakan hasilnya mengejutkan, karena perempuan-perempuan ini justru cenderung lebih mengetahui tentang faktor risiko kesehatan kardiovaskular.

"Kami menafsirkan, berarti penting untuk melihat di luar faktor individu, seperti pengetahuan kesehatan, untuk lebih memahami konteks perawatan kesehatan dan pekerjaan lain yang berdampak negatif terhadap kesehatan kardiovaskular pada wanit," lanjut Nriagu.

Ia juga mencatat, artinya dokter harus menanyakan tentang pekerjaan pasien mereka untuk membantu menemukan apakah pasien berada pada risiko masalah yang berhubugan dengan kardiovaskular mereka.

Baca Juga: Studi: Pola Makan Tinggi Protein Dapat Membahayakan Kesehatan Jantung

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI