Yanti Noor Istri Chrisye Meninggal, Kenali Penyebab dan Gejala Stroke

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 08 Februari 2020 | 19:10 WIB
Yanti Noor Istri Chrisye Meninggal, Kenali Penyebab dan Gejala Stroke
Velove Vexia dan Yanti Noor [Instagram/velovevexia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Yanti Noor Istri Chrisye Meninggal, Kenali Penyebab dan Gejala Stroke

Gusti Firoza Damayanti Noor atau yang dikenal dengan Yanti Noor, istri mendiang penyanyi Chrisye, meninggal dunia hari ini, Sabtu (8/2/2020).

Yanti Noor diketahui sedang bersama teman-temannya di kawasan Puncak, Cipanas, Jawa Barat. Kabar meninggalnya Yanti Noor dikonfirmasi oleh pengamat musik Stanley Tulung.

"Meninggalnya karena stroke, saat sedang berkumpul dengan teman-temannya," kata Stanley.

Baca Juga: Velove Vexia Nilai Yanti Noor Istri Chrisye Sosok yang Kuat

Stroke memang penyakit yang bisa menyerang siapa saja. Untuk mengetahui lebih banyak seputar stroke yang menyebabkan Yanti Noor meninggal, simak fakta-fakta termasuk penyebab dan gejalanya berikut ini.

Penyebab stroke

Stroke terjadi ketika aliran darah menuju otak terputus. Sel-sel dalam otak menjadi kekurangan oksigen dan mulai mati. Ketika hal ini terjadi, kemampuan yang biasanya dikendalikan oleh sel-sel otak akan kehilangan fungsi mereka. Terdapat

dua penyebab utama stroke, pertama Iskemik, penyumbatan aliran darah di otak (penyebab sekitar 80 persen yang terjadi). Kedua, Hemoragik yaitu kebocoran atau pecahnya pembuluh darah di otak.

Faktor risiko stroke

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Gejala Stroke Juga Bisa Terjadi Tanpa Sakit Kepala

Terdapat tiga faktor berisiko yang memengaruhi stroke. Yaitu gaya hidup, yang menunjukkan kelebihan berat badan dan tidak aktif bergerak, perokok, dan peminum alkohol berat. Sementara dari sisi medis, tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, dan riwayat penyakit kardiovaskular.

Penyakit stroke (Shutterstock)
Penyakit stroke (Shutterstock)

Tanda-tanda stroke

Bertindak FAST sangat diperlukan ketika menduga seseorang terserang strokem (Face, Arms, Speech, Time). Apakah wajahnya kebas atau mati rasa atau turun satu sisi, lalu apakah lengan terasa mati atau lemah, apakah bicara gagap atau tidak jelas. Dan apabila mengalami satu dari beberapa tanda di atas segera panggil ambulans.

Penanganan stroke

Penanganan stroke sesegera mungkin dapat meminimalisir dampak panjang dari stroke dan membantu mengurangi risiko seseorang meninggal akibat stroke. Terkhusus untuk stroke iskemik, penangannya hanya efektif dalam waktu 4,5 jam setelah muncul gejala. Hasil paling optimal adalah ketika pasien mendapatkan pengobatan dalam 60 menit setelah timbulnya gejala stroke. Hal ini dikenal dengan istilah golden hour.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI