Suara.com - Diane Giam, seorang ibu asal Singapura membawa anaknya ke Rumah Sakit Mounth Elizabeth Novena karena anaknya mengalami demam tinggi yang tak kunjung mereda.
Mulanya, bayi Diane Giam yang masih berusia 10 bulan mengalami demam hingga 41 derajat karena infeksi di kedua telinganya. Sehingga anaknya harus menjalani perawatan dan mendapat antibiotik augmetin melalui infus untuk mengatasi infeksinya.
Beberapa hari menjadi perawatan medis, bayi Diane Giam tetap tidak menunjukkan tanda-tanda membaik. Diane Giam pun mulai mencurigai ada sesuatu yang tidak beres pada anaknya.
Saat itulah Diane menyadari bahwa seorang perawat rumah sakit telah melakukan kelalaian yang menyebabkan penyakit anaknya tak kunjung sembuh.
Baca Juga: Dihuni Ribuan Orang, Lokasi Perawatan Pasien Corona Ini Cuma Punya 1 Toilet
Ia pun menceritakan pengalamannya itu melalui Facebook sekaligus memeringatkan orangtua lainnya. Melalui unggahannya, ia menceritakan cara kerja seorang perawat di rumah sakit tersebut.
Ternyata seorang perawat itu telah melakukan kesalahan ketika mengganti infus bayinya pada hari ketiga. Saat itu tangan bayinya membengkak, sehingga perawat perlu melepas infusnya.
Namun, perawat itu diduga salah dalam mencabut infus anaknya sehingga menyebabkan banyak darah keluar. Padahal bayinya sempat menerima 3 tabung darah sebelumnya.
Pada hari kelima, bayinya tidak hanya menderita demam 38 derajat. Tetapi juga terinfeksi jenis bakteri lainnya yang ditemukan dalam usus. Artinya, perawat harus memberikan antibiotik kedua untuk anaknya.
Diane Giam pun menduga kalau bakteri di dalam usus anaknya akibat pemberian augmetin yang berlebihan dari perawat. Menurut studi medis, konsumsi antibiotik menyebabkan hilangnya fauna usus yang terjadi secara alami, yang meningkatkan jumlah ragi dan bakteri dalam usus.
Baca Juga: Status Wabah Corona Naik Jadi Oranye, Sekolah di Singapura Bakal Diliburkan
Dalam proses pemberian obat baru melalui infus anaknya, perawat yang melakukannya telah menyebabkan darah menyembur lagi.