Penelitian Spiegel sendiri dilakukan kepada sejumlah tikus di laboratorium. Dalam penelitian itu ditemukan bahwa paparan rokok elektrik membuat kemampuan jaringan dan sel untuk regenerasi lebih lambat.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal JAMA Facial Plastic Surgery ini, Spiegel meminta masyarakat dan tenaga kesehatan untuk lebih memerhatikan aspek efek samping sebelum menggunakan atau mempromosikan rokok elektrik.
"Memahami risiko dan bahaya efek samping kedua buah produk rokok ini penting agar pasien tetap selamat sebelum dan sesudah operasi," tutupnya.
Baca Juga: Muhammadiyah Haramkan Rokok Elektrik, #FatwaHaramVape Jadi Trending Topic