Tagar #RokokElektrikBukanPenjahat Viral, Ini 5 Studi Tentang Bahaya Vape

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 07 Februari 2020 | 19:45 WIB
Tagar #RokokElektrikBukanPenjahat Viral, Ini 5 Studi Tentang Bahaya Vape
Vape atau rokok elektrik. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tagar #RokokElektrikBukanPenjahat Viral, Ini 5 Studi Tentang Bahaya Vape

Tagar #RokokElektrikBukanPenjahat viral di media sosial Twitter hari ini, Jumat (7/2/2020). Netizen memviralkan tagar tersebut menyusul fatwa haram yang dikeluarkan oleh PP Muhammadiyah kepada rokok elektrik dan vape, dengan alasan membahayakan kesehatan.

Sejumlah netizen mengungkapkan kecewaan dengan menggunakan meme. Netizen berpendapat bahwa rokok elektrik tidak seharusnya diharamkan, karena disebut bisa membantu seseorang berhenti merokok.

Ada pula yang menyebut rokok elektrik memiliki kadar bahaya yang lebih rendah daripada rokok tembakau karena tidak mengandung TAR dan racun kimia lainnya.

Baca Juga: Muhammadiyah Haramkan Rokok Elektrik, #FatwaHaramVape Jadi Trending Topic

Sejatinya, perdebatan tentang rokok elektrik dan vape masih terus terjadi di Indonesia. Namun sejumlah penelitian menyebut, klaim rokok elektrik dan vape lebih sehat dari rokok tembakau tidak terbukti. Berikut ini 5 studi tentang bahaya rokok elektrik dan vape, dirangkum dari berbagai sumber:

1. Rokok Elektrik Lebih Berbahaya Bagi Jantung Daripada Rokok Biasa, Benarkah?

Produk rokok elektrik alias vape. (Dok. Suara.com)
Produk rokok elektrik alias vape. (Dok. Suara.com)

Tim peneliti Cedars-Sinai Medical Center dalam acara bertajuk American Heart Association scientific conference di Los Angeles, Amerika Serikat baru-baru ini menemukan bahwa rokok elektrik justru ditengarai lebih berbahaya bagi jantung.

Studi dilakukan dengan melakukan perbandingan kondisi jantung 10 non perokok, 10 perokok elektrik, dan 10 perokok konvensional.

Mereka semua berusia di bawah 40 tahun dan dalam kondisi sehat. Ketika diminta melakukan olahraga ringan, alirah darah bukan perokok berfungsi baik. Sementara aliran darah perokok konvensional tetap bekerja alakadarnya.

Baca Juga: Salah Paham Soal Rokok Elektrik Harus Diluruskan, Ini Kata Kemenkes

Tetapi di antara para perokok elektrik, tidak ada peningkatan sama sekali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI