Ekki Soekarno Berhenti Merokok Pasca Sakit, Ini Perubahan yang Akan Terjadi

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 07 Februari 2020 | 17:30 WIB
Ekki Soekarno Berhenti Merokok Pasca Sakit, Ini Perubahan yang Akan Terjadi
Ekki Soekarno dan Soraya Haque [Instagram/sorayahaque]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ekki Soekarno Berhenti Merokok Pasca Sakit, Ini Perubahan yang Akan Terjadi

Ekki Soekarno, suami mantan model Soraya Haque, telah pulang dari rumah sakit. Ia sebelumnya sempat mengalami kritis akibat penyakit infeksi paru-paru dan penyakit jantung yang dialaminya.

Sadar masalah kesehatannya cukup serius, Ekki Soekarno pun kini sudah memutuskan berhenti dari merokok. Hal itu pun disyukuri Soraya Haque dan anak-anaknya.

Kebahagiaan terpancar dari wajah perempuan 55 tahun ini saat membagikan kabar bahagia itu. Kata dia, Ekki dengan sendirinya memutuskan untuk berhenti merokok tanpa paksaan keluarga.

Baca Juga: Tegakkan Perda Rokok, Puskesmas di Surabaya Buka Klinik Berhenti Merokok

"Itu bukan karena usulan keluarga, itu karena kemauan Ekki sendiri. Kesempatan kedua dia pakai untuk menjadi manusia baru," ujar Soraya Haque, saat ditemui di Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2020).

Dilansir laman Daily Star, ada perubahan drastis setelah Anda mematikan rokok terkahir untuk selamanya.

Tubuh Anda akan mulai merespons secara instan, dengan detak jantung Anda kembali normal setelah 20 menit.

Ilustrasi jantung manusia (Shutterstock).
Ilustrasi jantung manusia (Shutterstock).

Setelah delapan jam, kadar nikotin dan karbon monoksida dalam darah akan berkurang lebih dari setengahnya. Kadar oksigen dalam darah akan mulai kembali normal.

Hebatnya, setelah hanya 48 jam, karbon monoksida akan hilang dari tubuh. Pada titik ini paru-paru akan mulai membersihkan lendir dan mengisap puing-puing dari tubuh.

Baca Juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh di 20 Menit Pertama Berhenti Merokok

Anda mungkin juga memperhatikan kemampuan Anda untuk merasakan dan mencium akan meningkat karena tidak akan ada lagi nikotin yang tersisa di dalam tubuh.

Hanya setelah 72 jam, pernapasan Anda akan menjadi lebih mudah, saluran bronkial akan rileks dan Anda akan merasa lebih energik.

Cold turkey bukan metode terbaik berhenti merokok. (Shutterstock)
Ilustrasi berhenti merokok. (Shutterstock)

Kemudian, antara tiga hingga sembilan bulan setelah berhenti, Anda akan menikmati peningkatan fungsi paru 10%. Ini berarti akan lebih jarang mengalami batuk dan asma.

Nah, jika Anda berhasil mempertahankannya selama setahun, risiko penyakit jantung Anda akan menjadi setengah dari yang biasa terjadi saat merokok.

Risiko kanker paru-paru akan turun menjadi setengah dari perokok setelah 10 tahun.

15 tahun setelah rokok terakhir Anda, risiko serangan jantung akan turun ke level yang sama dengan non perokok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI