Suara.com - Penularan virus corona antar manusia yang sangat cepat membuat orang sehat takut mendekati orang yang terinfeksi. Bahkan mereka akan melakukan segala cara demi melindungi diri sendiri, sekalipun harus menghindari pasien.
Tetapi, kondisi ini justru membuat banyak orang egois terhadap kesehatan diri sendiri sampai tak memandang anggota keluarga yang butuh pertolongan.
Hal itu pun dirasakan oleh seorang nenek 90 tahun yang rela merawat anaknya seorang diri. Karena, tak seorang pun dari anggota keluarganya mau mendekati anaknya yang terinfeksi virus corona.
Seorang dokter pun menceritakan perjuangan nenek tersebut merawat anaknya yang menjadi pasien virus corona seorang diri. Pada 3 Febuari 2020 lalu, nenek itu datang ke rumah sakit bersama anaknya seorang diri sekitar pukul 2 pagi.
Baca Juga: Zaskia Sungkar dan Irwansyah Jalani Program Bayi Tabung di Belanda
Dokter jaga pun kebingungan melihat wanita renta itu datang sendirian membawa anaknya untuk menjalani pemeriksaan medis. Tim medis juga bertanya-tanya mengapa nenek itu tak ditemani oleh anggota keluarga yang lain.
Nenek 90 tahun itu lantas bercerita telah merawat anaknya yang terinfeksi virus corona seorang diri. Kini, anaknya sedang diisolasi di unit perawatan intensif (ICU).
Ia juga menjelaskan tak ada anggota keluarga lain yang datang karena mereka takut tertular virus corona. Sementara, nenek tua yang sudah berusia 90 tahun itu mengaku tak takut jika tertular virus corona dari anaknya.
Sebelum meninggalkan rumah sakit, nenek itu pun sempat meminta kertas dan pena kepada perawat. Ia menuliskan sepucuk surat untuk menyemangati anaknya.
"Nak, tunggulah sebentar, tetaplah kuat, kalahkan penyakitnya bersama dengan usaha dokter," tulisnya dikutip dari World of Buzz.
Baca Juga: Bayi Pasien Termuda Virus Corona, Tanda Gagal Ginjal Seperti Allan Wangsa
Nenek itu meminta anaknya tetap bertahan hidup melawan virus corona bersamaan dengan perawatan medis. Ia juga meminta agar anaknya bertahan meski mengalami gangguan pernapasan akibat virus corona.
Setelah itu, ia meminta perawat untuk membantu mengirim uang lebih dari Rp 900 ribu untuk anaknya agar bisa membeli semua kebutuhan selama di rumah sakit.