Belajar dari Wabah Sebelumnya, WHO Keluarkan Pedoman Penamaan Virus Corona

Kamis, 06 Februari 2020 | 11:57 WIB
Belajar dari Wabah Sebelumnya, WHO Keluarkan Pedoman Penamaan Virus Corona
Ilustrasi paru-paru yang terinfeksi virus corona wuhan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus yang menyebabkan wabah pneumonia di banyak negara dan menyebabkan kematian ratusan orang, hingga kini belum memiliki nama yang tepat atau resmi.

Selama ini, virus ini disebut sebagai virus corona, namun sebenarnya ini adalah nama dari kelompok virus itu sendiri. Sedangkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengusulkan nama sementara, yaitu 2019-nCoV.

Kata ilmuwan, nama 2019-nCoV terlalu sulit untuk diucapkan karena terlalu panjang.

Akhirnya, sekelompok ilmuwan pun berdiskusi untuk menentukan nama resmi dari virus ini yang rencananya akan diumumkan sebentar lagi, lapor BBC.

Baca Juga: Rekam Tumpukan Mayat Korban Virus Corona, Lelaki Ini Ditangkap Polisi

Tugas mendesak penamaan vrius secara resmi adalah tanggung jawab Komite Internasional tentang Taksonomi Virus (ICTV).

Wabah sebelumnya telah memberikan pembelajaran bagi tim untuk bijak dalam memberikan nama. Contoh kasus, virus H1N1 pada 2009 dijuluki sebagai 'flu babi'. Ini menyebabkan Mesir menyembelih semua babi di sana, meski sebenarnya penyakit ini disebarkan oleh manusia, bukan babi.

Coronavirus, penyebab MERS. (Shutterstock)
Coronavirus  (Shutterstock)

Nama resmi juga terbukti sempat membawa masalah. WHO telah mengkritik penamaan wabah Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS) pada 2015.

"Kami telah melihat nama-nama penyakit tertentu memprovokasi reaksi terhadap anggota komunitas agama atau etnis tertentu," kata Crystal Watson, dari Johns Hopkins Center for Health Security.

Hal ini menyebabkan cukup banyak masalah, termasuk pemusnahan hewan makanan yang sebenarnya tidak perlu, tambahnya.

Baca Juga: Takut Corona, 15 Turis Ditolak Masuk Bali karena Pernah ke China

Oleh karenanya, WHO telah mengeluarkan pedoman dalam menamai suatu virus baru. Berdasarkan pedoman ini, nama baru dari virus corona seharusnya tidak mengandung lokasi geografis, nama orang, nama binatang atau sejenis makanan dan referensi budaya atau industri tertentu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI