Frank Plummer, Peneliti HIV Terkenal Meninggal karena Serangan Jantung

Kamis, 06 Februari 2020 | 09:45 WIB
Frank Plummer, Peneliti HIV Terkenal Meninggal karena Serangan Jantung
Dr Frank Plummer (YouTube/Sunnybrook Hospital)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ahli mikrobiologi terkenal yang telah memberi pengetahuan tentang penularan HIV, Frank Plummer, meninggal dunia. Ia juga dikenal karena peran kepemimpinannya dalam epidemi SARS, flu H1N1 dan Ebola.

Sebelum meninggal, Plummer juga sempat menjalani ekperimen operasi otak untuk mengobati kecanduan alkohol.

Dilansir BBC, sang ilmuwan meninggal karena serangan jantung saat berada di Kenya untuk merayakan ulang tahun ke-40, kolaborasi penelitian antara Universitas Manitoba dan Universitas Nairobi.

"Hari ini kita kehilangan tokoh besar," kata dr. Brian Postl, mantan teman sekelas dr. Plummer di Universitas Manitoba.

Baca Juga: Karena Kombinasi Obat HIV dan Flu, Pasien 70 Tahun Sembuh dari Virus Corona

Dr. Digvir Jayas dari Universitas Manitoba mengatakan, "kontribusi dr. Plummer memiliki dampak global pada penyelamatan kehidupan puluhan ribu orang selama beberapa dekade dan juga meningkatkan kehidupan penderita HIV di seluruh dunia."

Frank Plummer, ilmuwan HIV yang meninggal karena serangan jantung (Twitter)
Frank Plummer, ilmuwan HIV yang meninggal karena serangan jantung (Twitter)

Lebih dari setahun yang lalu, dr. Plummer memilih berpartisipasi dalam percobaan operasi otak untuk mengobati kecanduan alkoholnya.

Menurutnya waktu itu, hasil dari operasi ini telah memberinya harapan hidup baru, setelah mengalami banyak masalah kesehatan saat melawan perilaku kecanduannya.

Prosedur tersebut, yang dinamai Deep Brain Stimulation (DBS), sedang diterapkan di Amerika Utara untuk pertama kalinya pada pecandu alkohol yang tidak dapat disembuhkan di Rumah Sakit Sunnybrook Toronto.

Ia juga kembali melakukan penelitian terhadap HIV dengan harapan dapat mengembangkan vaksin dan juga mulai menulis buku tentang pengalamannya di Kenya saat harus menangani krisis AIDS di sana.

Baca Juga: Pasien Virus Corona di Thailand Pulih Usai Diberi Obat Anti HIV

Dia telah menerima banyak penghargaan untuk karyanya, termasuk menerima Orde Kanada, sebuah penghargaan tertinggi di negara tersebut. Selain itu adalah Canada Gairdner Wightman Award, yang mengakui para ilmuwan bahwa karyanya telah berdampak secara signifikan pada hasil kesehatan di negara berkembang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI